Artikel

Makna Hidup Bersama dalam Budaya Huwula Cerminan Nilai Demokrasi KPU Provinsi Papua Pegunungan

Wamena — Bagi masyarakat adat Huwula atau Hubula di Lembah Baliem, konsep hidup bersama merupakan landasan utama dalam membangun hubungan sosial sekaligus menjaga keseimbangan kehidupan. Nilai ini dikenal dengan istilah iluk dapulik, yang secara harfiah berarti hidup bersama dalam satu komunitas.

Dalam bahasa Huwula/Hubula, kata iluk berarti hidup, sementara dapulik berarti bersama. Keduanya bukan sekadar menggambarkan kebersamaan secara fisik, melainkan mencerminkan ikatan sosial dan spiritual yang menyatukan seluruh anggota komunitas. Ketika digabungkan menjadi iniluk dapulik o-silimo welakharek, ungkapan ini bermakna “hidup bersama dalam satu silimo” — yaitu kampung tradisional yang menjadi pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Hubula.

Silimo (Ruang Hidup Bersama)

Bagi masyarakat Huwula/Hubula, silimo bukan sekadar halaman tengah, melainkan simbol satuan komunitas yang mencakup seluruh aspek kehidupan sosial dan budaya. Di dalamnya terdapat bagian-bagian penting seperti pilamo (rumah laki-laki dewasa), hunila (dapur), uma atau ewai (rumah perempuan), holakhola, dan wandamwula.

Bentuk silimo yang melingkar menggambarkan pola kehidupan yang menekankan kesetaraan dan kebersamaan antaranggota komunitas. Di tempat inilah masyarakat hidup berdampingan dengan prinsip saling menghormati, berbagi peran, dan bekerja sama demi keberlangsungan kehidupan bersama.

Kaneke Simbol Persatuan dan Kesuburan

Nilai kebersamaan masyarakat Huwula/Hubula berakar pada benda sakral yang disebut kaneke — tulang leluhur Naruekul atau Nakamarugi yang diyakini sebagai tokoh pelindung masyarakat. Kaneke disimpan di pilamo dan menjadi simbol persatuan (hat, an, op-holim nitmeke), kesuburan, serta keselamatan.

Dalam setiap upacara adat (wene) di pilamo, partisipasi seluruh warga menjadi keharusan. Mereka turut berkontribusi melalui sumbangan makanan (wam, hipere) dan tenaga dalam menyambut tamu serta melakukan ratapan bersama (dekum). Melalui simbol ini, masyarakat menegaskan bahwa hidup bersama bukan hanya tradisi, tetapi juga komitmen spiritual yang diwariskan turun-temurun.

Simbol Hidup Bersama dalam Silimo

Kebersamaan masyarakat Huwula/Hubula tercermin dalam beragam simbol adat yang memiliki makna mendalam:

  • Pilamo – simbol persatuan dan tempat bermusyawarah laki-laki dewasa; di sinilah kebijakan adat diputuskan dan pendidikan generasi muda diberikan.
  • Wulikin (tungku api) – melambangkan kehangatan dan kasih sayang; menjadi pusat keluarga berkumpul pada malam hari.
  • Batsela (kolam bakar batu) – simbol kerja sama dan solidaritas; seluruh anggota komunitas berpartisipasi dalam kegiatan memasak dan berbagi makanan.
  • Uma (rumah perempuan) – simbol kehidupan dan kesuburan; tempat perempuan melahirkan, menyusui, dan merawat anak-anak.
  • Etai dipik (lagu dan tarian bersama) – simbol kekuatan dan kesetiaan; dinyanyikan bersama untuk mempererat hubungan antarkeluarga.
  • Makan bersama – simbol kasih sayang dan kepedulian; meski sederhana, makanan selalu dibagi secara adil dan penuh hormat.

Pilamo: Pusat Persatuan dan Pendidikan Lelaki

Pilamo merupakan rumah khusus bagi laki-laki dewasa, berbentuk bulat menyerupai tempurung kelapa dengan dua bagian utama: agarowa (ruang bawah tempat berdiskusi) dan henaipu (ruang atas untuk tidur). Tempat ini menjadi pusat pendidikan tradisional, tempat anak laki-laki belajar keterampilan hidup — mulai dari bercocok tanam, berburu, hingga memahami adat istiadat dan alat perang.

Selain itu, pilamo berfungsi sebagai penjaga benda-benda sakral seperti kaneke, yang diyakini memberikan kekuatan, kesuburan, dan keselamatan bagi seluruh komunitas.

Nilai Kebersamaan dalam Kehidupan Modern

Nilai-nilai iluk dapulik atau hidup bersama dalam budaya Hubula mengandung pesan universal bagi kehidupan modern, termasuk bagi aparatur sipil negara dan penyelenggara pemilu. Kebersamaan, partisipasi, dan semangat gotong royong merupakan fondasi penting dalam membangun tata kelola kelembagaan yang kuat, transparan, dan berintegritas — nilai yang juga dijunjung tinggi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan dalam menjalankan tugas-tugas kepemiluan.

Sebagaimana silimo menjadi ruang kebersamaan bagi masyarakat Hubula, KPU Papua Pegunungan pun meneguhkan komitmen yang sama: menciptakan ruang demokrasi yang hidup, inklusif, dan bermartabat bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua Pegunungan.

Penulis:
Tim Publikasi dan Dokumentasi KPU Provinsi Papua Pegunungan
Papson Hilapok

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 2 kali