KPU PROVINSI PAPUA PEGUNUNGAN MENGAJAK UNTUK MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA SUKU IGISAM DI PEDALAMAN PAPUA
Wamena — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan perhatian dan kepedulian kepada warga yang tinggal di wilayah pedalaman, khususnya masyarakat Suku Igisam yang hidup di daerah sulit dijangkau baik melalui jalur darat maupun udara.
Langkah kemanusiaan ini menjadi wujud solidaritas sosial sekaligus kepedulian terhadap saudara-saudara di wilayah terpencil yang hingga kini masih menghadapi berbagai keterbatasan dalam akses transportasi, layanan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Ketua KPU Provinsi Papua Pegunungan menyampaikan bahwa inisiatif tersebut diharapkan dapat menjadi gerakan bersama lintas lembaga di seluruh wilayah Papua Pegunungan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi sosial maupun keagamaan untuk turut berpartisipasi membantu saudara-saudara kita di wilayah pelosok. Setiap bantuan, sekecil apa pun, sangat berarti bagi mereka,”
ujar Ketua KPU Provinsi Papua Pegunungan di Wamena.
Suku Igisam: Potret Kehidupan di Wilayah Terpencil Papua Pegunungan
Suku Igisam merupakan salah satu suku asli yang mendiami wilayah Provinsi Papua Pegunungan, terutama di Kabupaten Mamberamo Tengah. Mereka termasuk dalam kelompok etnolinguistik Papua Pegunungan yang selama ini hidup relatif terisolir dari dunia luar.
KPU Provinsi Papua Pegunungan menilai bahwa perhatian terhadap suku-suku terisolir seperti Igisam sangat penting. Karena itu, KPU juga mengajak seluruh denominasi gereja dan lembaga sosial di wilayah ini untuk berkolaborasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pedalaman.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Masyarakat Igisam menggunakan bahasa dari rumpun Trans–New Guinea, yang menjadi simbol identitas dan kebanggaan budaya mereka.
Kehidupan sosialnya menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, gotong royong, dan solidaritas, yang menjadi perekat komunitas di tengah keterbatasan.
Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani tradisional, menanam ubi jalar (hipere), talas, dan sayuran, serta beternak babi yang memiliki nilai sosial dan budaya penting.
Sistem pertanian berpindah masih menjadi pola utama dalam mengelola lahan di lereng-lereng pegunungan.
Kepercayaan dan Kehidupan Beragama
Masyarakat Igisam secara tradisional menganut kepercayaan yang menghormati roh leluhur dan kekuatan alam.
Kini, secara bertahap, sebagian besar warga mulai memeluk agama Kristen sebagai hasil pelayanan aktif gereja di wilayah pegunungan. Nilai-nilai adat tetap dipertahankan dan hidup berdampingan dengan ajaran gereja dalam berbagai kegiatan sosial dan upacara adat.
Tantangan dan Dukungan
Keterbatasan akses transportasi, layanan pendidikan, serta fasilitas kesehatan menjadi tantangan utama masyarakat Igisam.
Karena itu, KPU Provinsi Papua Pegunungan mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan nyata agar masyarakat pedalaman dapat melihat dunia luar dan berkembang tanpa kehilangan jati diri budayanya.
KPU Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen untuk terus hadir dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, sebagai wujud pelayanan publik dan semangat kebersamaan dalam membangun Papua Pegunungan yang inklusif, berkeadilan, dan penuh kasih.
Ditulis Oleh
Papson Hilapok