KPU Provinsi Papua Pegunungan Mengajak: Kenali dan Lestarikan Danau Habema, Permata di Kaki Pegunungan Jayawijaya
Wamena Papua Pegunungan - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan tidak hanya berperan dalam penyelenggaraan pemilu, tetapi juga memiliki komitmen untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai potensi wilayah, budaya, dan kekayaan alam yang harus dilestarikan bersama. Salah satu aset alam yang membanggakan Provinsi Papua Pegunungan ialah Danau Habema, atau yang secara lokal dikenal dengan nama Yuginopa.
Lokasi dan Penamaan
Danau Habema terletak di Kabupaten Jayawijaya, berada tepat di kaki Gunung Trikora di dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan situs Warisan Alam Dunia UNESCO. Nama “Habema” diambil dari Letnan D. Habbema, anggota ekspedisi Belanda pada tahun 1909, sedangkan masyarakat adat Dani telah lama menyebutnya Yuginopa yang mengandung nilai sakral dalam tradisi mereka.
Karakteristik Geografi dan Iklim
- Ketinggian: 3.200–3.225 mdpl, termasuk salah satu danau tertinggi di Indonesia.
- Luas: Sekitar 224,35 hektare dengan keliling 9,7 kilometer.
- Suhu: Sangat dingin, 7–10°C pada siang hari dan mendekati 0°C pada malam hari.
Lingkungan ini berada dalam zona sub-alpine yang sangat langka dan menjadi ekosistem kunci di dataran tinggi Papua.
Keanekaragaman Hayati
Danau Habema menyimpan keragaman flora dan fauna bernilai konservasi.
Fauna
- Itik Noso (Anas waigiuensis)
- Burung isap madu elok (Macgregoria pulchra)
Flora
- Pakis purba Cyathea atrox
- Padang rumput alpine dan tumbuhan dataran tinggi lainnya
Keunikan biologis ini menjadikan wilayah Habema sebagai laboratorium alam untuk studi konservasi dan ekologi.
Nilai Budaya dan Spiritualitas
Masyarakat adat Dani memandang Danau Habema sebagai simbol kesuburan, kehidupan, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Oleh karena itu pengembangan kawasan ini harus selalu dilakukan dengan pendekatan budaya yang menghormati kearifan lokal dan musyawarah adat.
Akses dan Pengalaman Wisata
Danau Habema berjarak sekitar 48 kilometer dari Wamena. Kendaraan 4WD diperlukan untuk menembus medan pegunungan dan kondisi cuaca yang cepat berubah. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dramatis berupa hamparan rumput tinggi, udara pegunungan yang sejuk, dan siluet Gunung Trikora yang gagah.
Tidak berlebihan jika Habema disebut “danau di atas awan” karena kabut yang sering turun menyelimuti kawasan ini.
Fakta Menarik
- Berada dalam kawasan konservasi Taman Nasional Lorentz.
- Suhu pada malam hari dapat mendekati titik beku.
- Sering disebut sebagai danau tertinggi di Indonesia.
- Menjadi latar film “Denias, Senandung di Atas Awan.”
Tantangan dan Upaya Pelestarian
- Perjalanan menuju lokasi masih cukup sulit sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur yang lebih baik.
- Ancaman kerusakan ekosistem akibat sampah dan aktivitas wisata yang tidak terkendali harus diantisipasi sejak dini.
- Perlindungan nilai budaya dan spiritual masyarakat adat harus menjadi pedoman dalam pengembangan wisata.
- Penelitian berkelanjutan diperlukan untuk mengungkap kedalaman danau, keanekaragaman hayati, dan dampak perubahan iklim.
Penutup dan Ajakan KPU Papua Pegunungan
Danau Habema merupakan anugerah besar bagi Provinsi Papua Pegunungan dan Indonesia. Setiap pihak memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kelestariannya. KPU Provinsi Papua Pegunungan mengajak seluruh masyarakat, wisatawan, serta pemangku kepentingan untuk:
- Mengapresiasi keindahan alam secara bijak
- Menjaga kebersihan dan mencegah kerusakan lingkungan
- Menghormati budaya serta kearifan masyarakat adat
Pelestarian Danau Habema berarti menjaga masa depan alam dan identitas budaya Papua Pegunungan.
Ditulis Oleh
Papson Hilapok