10 Makanan Khas Papua yang Unik dan Wajib Wisatawan Coba
Wamena — Tanah Papua tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau dan keberagaman budayanya yang luar biasa, tetapi juga karena kekayaan kuliner tradisional yang unik serta menggugah selera. Di balik setiap hidangan khas Papua, tersimpan nilai-nilai kearifan lokal, kebersamaan, dan rasa syukur terhadap alam yang melimpah.
Makanan khas Papua menjadi simbol keakraban dan identitas masyarakat yang hidup harmonis dengan lingkungan. Mulai dari makanan pokok berbahan dasar sagu hingga olahan hasil laut dan umbi-umbian, semuanya mencerminkan kekayaan sumber daya alam yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua Pegunungan dan Papua secara umum.
Baca juga: Mengenal Wamena : Asal Usul, Sejarah dan Perkembangannya
Berikut sepuluh makanan khas Papua yang wajib dicoba oleh setiap wisatawan yang datang ke Bumi Cenderawasih:
1. Papeda
Papeda merupakan ikon kuliner Papua yang paling dikenal. Terbuat dari tepung sagu yang dimasak hingga menjadi bubur kental, Papeda biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning dan sayuran. Hidangan ini melambangkan kebersamaan dan tradisi makan bersama dalam keluarga maupun komunitas.
2. Ikan Kuah Kuning
Hidangan ini menjadi pasangan sempurna bagi Papeda. Menggunakan ikan tongkol atau kakap dengan bumbu kunyit, serai, dan daun kemangi, ikan kuah kuning menghadirkan rasa gurih dan segar yang khas.
3. Sagu Lempeng
Sagu lempeng adalah makanan ringan khas Papua yang dibuat dari tepung sagu, kemudian dibakar hingga renyah. Camilan tradisional ini biasa dinikmati bersama teh atau kopi di sore hari.
4. Udang Selingkuh
Kuliner khas Wamena ini memiliki nama yang unik karena bentuknya menyerupai udang dengan capit besar seperti kepiting. Dagingnya manis dan gurih, biasa diolah dengan cara dibakar atau direbus dengan bumbu sederhana.
5. Sate Ulat Sagu
Inilah salah satu kuliner ekstrem khas Papua yang kaya akan protein dan lemak alami. Ulat sagu dibersihkan, ditusuk seperti sate, lalu dibakar hingga matang. Meski terdengar ekstrem, rasanya gurih dan lembut, menjadi favorit bagi sebagian masyarakat lokal maupun wisatawan pencinta petualangan kuliner.
6. Keladi Tumbuk
Makanan ini terbuat dari umbi keladi yang direbus dan ditumbuk halus. Biasanya disajikan dengan ikan bakar atau sambal khas Papua. Keladi tumbuk menjadi makanan bergizi tinggi yang sering dikonsumsi masyarakat di wilayah pegunungan.
7. Aunu Senebre
Aunu Senebre adalah campuran nasi, ikan teri, dan daun talas yang dikukus bersama santan. Rasanya gurih dan harum, kerap hadir dalam acara adat maupun perayaan keluarga.
8. Petatas (Ubi Jalar Papua)
Petatas merupakan makanan pokok masyarakat pegunungan Papua. Jenis ubi ini memiliki rasa manis alami dan menjadi sumber energi utama masyarakat. Petatas juga sering digunakan dalam tradisi bakar batu sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong.
9. Kue Lontar
Kue lontar merupakan adaptasi dari pie susu Belanda yang telah menjadi kue khas Papua. Teksturnya lembut dan rasanya manis legit, sering disajikan saat hari besar dan acara keluarga.
10. Bakar Batu
Lebih dari sekadar hidangan, bakar batu adalah tradisi adat yang mencerminkan rasa syukur dan persatuan. Daging, sayur, dan umbi-umbian dimasak bersama dengan batu panas dalam lubang tanah, lalu dinikmati bersama seluruh warga kampung.
Makanan Khas Papua, Cerminan Kekayaan Budaya dan Alam
Kuliner khas Papua bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas dan kearifan lokal masyarakat. Dari pegunungan hingga pesisir, setiap hidangan memiliki makna tersendiri yang menggambarkan kehangatan, persaudaraan, dan rasa hormat terhadap alam.
Melalui pelestarian makanan tradisional, masyarakat Papua Pegunungan diharapkan dapat terus memperkuat jati diri dan menumbuhkan kebanggaan terhadap warisan budaya daerah.