Artikel

Sejarah Persatuan Guru Indonesia (PGRI): Dari Masa Penjajahan hingga Era Pendidikan Modern

Wamena — Setiap tanggal 25 November, Indonesia kembali menundukkan kepala penuh hormat untuk memperingati Hari Guru Nasional—sebuah momentum yang tidak hanya merayakan dedikasi para pendidik, tetapi juga menegaskan kembali betapa pentingnya peran mereka dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan masa depan bangsa. Di tengah perubahan zaman yang kian cepat, Hari Guru Nasional menjadi pengingat bahwa di balik setiap generasi hebat, selalu ada guru yang mengabdi dengan ketulusan, kesabaran, dan semangat tanpa batas.

Sejarah PGRI dari Masa Penjajahan hingga Kemerdekaan

Perkumpulan guru telah ada sejak masa kolonial melalui berbagai organisasi seperti Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912 yang beranggotakan guru pribumi. Pada masa itu, guru bukan hanya pendidik, tetapi juga tokoh pergerakan yang berperan menyebarkan semangat nasionalisme.

Memasuki tahun 1930-an, semakin banyak organisasi guru yang berdiri, seperti:

  • Persatuan Guru Bantu (PGB)
  • Persatuan Guru Desa (PGD)
  • Persatuan Guru Ambacht (PGA)

Meski bergerak di bidang pendidikan, organisasi-organisasi ini juga menjadi wadah perjuangan politik melawan penindasan kolonial. Guru sebagai kaum terpelajar berperan dalam meningkatkan kesadaran kebangsaan di berbagai daerah.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tantangan guru semakin besar. Selain memperjuangkan pendidikan rakyat, guru juga harus membantu mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Kongres Guru Indonesia 1945:Tonggak Kelahiran PGRI

Pada 24–25 November 1945, seluruh organisasi guru dari berbagai daerah sepakat untuk melebur diri dalam Kongres Guru Indonesia yang diselenggarakan di Surakarta.

Dalam kongres itu, mereka memutuskan untuk membentuk satu organisasi tunggal yang bersifat kebangsaan, demokratis, dan non-politik:

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Kongres ini menjadi tonggak penting karena:

  • Menghapus seluruh sekat organisasi guru warisan kolonial.
  • Mempersatukan guru dari seluruh Indonesia dalam satu wadah perjuangan.
  • Menegaskan komitmen guru untuk mempertahankan NKRI.
  • Menjadikan guru sebagai bagian dari kekuatan strategis bangsa.

Sejak saat itu, 25 November diperingati sebagai Hari Lahirnya PGRI.

Baca juga: Bulan Guru Nasional 2025: Tema, Jadwal, dan Rangkaian Kegiatan Resmi Kemendikdasmen

Mengapa Hari Guru Nasional Diperingati Setiap 25 November?

Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan lahirnya PGRI pada 25 November 1945.

Penetapan ini bertujuan untuk:

  1. Menghormati jasa dan perjuangan guru dalam membangun bangsa.Mendorong peningkatan kualitas pendidikan nasional.
  2. Memberikan pengakuan negara terhadap peran strategis PGRI.

Dengan demikian, setiap 25 November diperingati dua momentum penting:

  1. Hari Guru Nasional, dan
  2. Hari Lahir PGRI.

Peran PGRI dalam Memperjuangkan Martabat Guru

Sejak berdiri, PGRI konsisten memperjuangkan harkat dan martabat guru melalui berbagai upaya:

1. Advokasi Kebijakan Pendidikan

PGRI aktif memperjuangkan regulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru, di antaranya:

  1. UU Guru dan Dosen (2005)
  2. Program sertifikasi guru
  3. Kesejahteraan tenaga pendidik honorer

2. Penguatan Kompetensi dan Profesionalisme

PGRI mengadakan pelatihan, seminar, pendidikan profesi, dan pengembangan kurikulum untuk meningkatkan kualitas guru.

3. Solidaritas dan Kebersamaan

Sebagai organisasi profesi, PGRI menjadi wadah silaturahmi, pertukaran gagasan, serta saling mendukung antar guru di seluruh Indonesia.

4. Memperjuangkan Hak Guru Honorer

PGRI sering menjadi pihak terdepan dalam memperjuangkan status, kesejahteraan, dan pengangkatan guru honorer.

Baca juga: Cara Menggunakan Logo Hari Guru Nasional 2025: Ukuran, Warna, dan Latar Belakang

Peran PGRI di Era Pendidikan Modern

Memasuki era digital dan teknologi pendidikan, PGRI terus menyesuaikan perannya antara lain:

1. Mendorong Transformasi Digital Pendidikan

PGRI aktif mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi pembelajaran seperti:

  1. E-learning
  2. Platform digital
  3. Inovasi media mengajar

2. Membangun Literasi dan Kompetensi Abad 21

Guru ditingkatkan kompetensinya dalam:

  1. berpikir kritis
  2. kreativitas
  3. komunikasi
  4. kolaborasi

3. Menjadi Mitra Pemerintah dalam Reformasi Pendidikan

PGRI berperan aktif memberikan masukan terhadap kebijakan kurikulum merdeka, sistem evaluasi, dan regulasi pendidikan nasional.

4. Melindungi Guru dalam Dunia Digital

PGRI membantu advokasi guru terhadap masalah:

  1. perundungan digital
  2. kriminalisasi guru
  3. kesalahpahaman di media sosial

Tantangan Guru Indonesia dan Peran Organisasi Profesi di Masa Kini

Guru Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Kesenjangan Kualitas dan Fasilitas Pendidikan

Perbedaan akses internet, teknologi, serta sarana pembelajaran masih terjadi antara kota dan daerah terpencil.

2. Perubahan Kurikulum yang Cepat

Guru dituntut adaptif terhadap perubahan kebijakan pendidikan, termasuk Kurikulum Merdeka.

3. Kesejahteraan Guru Honorer

Masih banyak guru honorer yang belum mendapatkan hak dan kepastian status.

4. Beban Administratif yang Tinggi

Guru sering terbebani administrasi sehingga waktu mengajar kurang optimal.

Dalam menghadapi tantangan ini, organisasi profesi seperti PGRI memiliki peran penting:

  1. Menjadi wadah profesionalisme guru.
  2. Melakukan advokasi kebijakan.
  3. Menjaga martabat dan perlindungan profesi.
  4. Memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi.
  5. Mengawal reformasi pendidikan berbasis kualitas.

Perjalanan Panjang PGRI untuk Pendidikan Indonesia

Dari masa kolonial hingga era digital, PGRI telah membuktikan bahwa guru adalah pilar utama kemajuan bangsa.
Dengan semangat persatuan, profesionalisme, dan pengabdian, PGRI terus menjaga martabat guru dan memperkuat sistem pendidikan nasional. Momentum 25 November bukan hanya peringatan formal, tetapi refleksi tentang bagaimana peran guru dan PGRI membentuk masa depan bangsa.

Referensi :

https://ftnews.co.id/hari-guru-nasional-2025-sejarah-makna-logo-dan-20-ucapan-untuk-sang-pahlawan-tanpa-tanda-jasa

https://id.scribd.com/document/445449211/Sejarah-Hari-guru-docx

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 10 kali