Artikel

Mars PGRI: Sejarah, Lirik, dan Makna Lagu Kebanggaan Guru Indonesia

Jayawijaya - Lagu Mars PGRI merupakan salah satu identitas penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Lagu ini bukan sekadar nyanyian organisasi, tetapi simbol perjuangan, persatuan, dan dedikasi guru dalam membangun peradaban bangsa. Tidak heran jika pencarian terkait mars PGRI lirik, sejarah, dan siapa penciptanya selalu meningkat terutama menjelang peringatan Hari Guru Nasional setiap 25 November.

Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah terciptanya Mars PGRI, siapa penciptanya, makna liriknya, hingga kapan lagu ini dinyanyikan dalam acara resmi.

Apa Itu Mars PGRI?

Mars PGRI adalah lagu resmi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), organisasi profesi guru terbesar di Indonesia. Sebagai lagu mars, iramanya cepat, tegas, dan penuh semangat—ciri khas musik mars yang sejak awal diciptakan untuk menggerakkan dan menyatukan barisan.

Dalam konteks PGRI, lagu ini berfungsi sebagai pemantik semangat dan identitas kolektif guru di seluruh Indonesia.

Mars PGRI biasanya dinyanyikan dalam acara resmi PGRI, upacara Hari Guru Nasional, konferensi kerja, hingga pertemuan tingkat daerah dan nasional. Lagu ini juga kerap berkumandang di sekolah-sekolah saat peringatan HUT PGRI atau momentum khusus terkait profesi guru.

Baca juga: Sejarah Persatuan Guru Indonesia (PGRI): Dari Masa Penjajahan hingga Era Pendidikan Modern

Sejarah Terciptanya Mars PGRI

Mars PGRI pertama kali dinyanyikan pada Kongres PGRI VI di Malang, Jawa Timur, yang berlangsung pada 24–30 November 1952. Pada kongres inilah lagu tersebut disahkan sebagai lagu resmi PGRI.

Era 1950-an merupakan masa penting bagi konsolidasi organisasi guru di Indonesia, yang berjuang untuk memperkuat solidaritas profesi sekaligus memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.

Pada masa itu, PGRI berada dalam situasi sosial-politik yang dinamis. Ada tuntutan agar guru tetap teguh sebagai pendidik dan tidak terjebak pada konflik politik. Karena itu, terciptanya Mars PGRI menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali jati diri guru sebagai pembimbing bangsa.

Melalui lagu ini, PGRI ingin menegaskan bahwa peran guru tak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga berperan sebagai penyuluh bangsa yang membangunkan masyarakat dari "kegelapan", yaitu keterbelakangan pendidikan.

Siapa Pencipta Mars PGRI?

Pencipta Mars PGRI adalah R. Basuki Endropranoto, seorang guru dan tokoh pendidikan yang sangat berdedikasi. Walaupun namanya mungkin tidak sepopuler tokoh pendidikan lain, kontribusinya sangat besar bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia.

Selain menciptakan Mars PGRI, ia menulis sejumlah buku penting, seperti:

  • Mari Bernyanyi: Metode Bernyanyi dengan Not Angka (1960)
  • Bernyanyi serta Bermain untuk Sekolah Rakyat
  • Pelajaran Ilmu Alam

Basuki Endropranoto dikenal sebagai guru yang tulus mengabdikan diri, mengajar di berbagai daerah dari Jawa hingga Sumatra. Karya dan jejak perjuangannya menunjukkan bahwa ia memang ingin mengangkat martabat profesi guru melalui pendidikan dan seni, termasuk lagu mars yang kini menjadi identitas kuat PGRI.

Lirik Mars PGRI

(Ciptaan R. Basuki Endropranoto)

PGRI abadi
tetap mempersatukan diri
Dengan nama nan sentosa
lahir negara kita

Wahai kaum guru semua
bangunkan rakyat dari g'lita
Kita lah penyuluh bangsa
pembimbing melangkah ke muka

Insyaflah 'kan kewajiban kita
mendidik mengajar praputra
Kita lah pembangun jiwa
pencipta kekuatan negara

PGRI abadi
bernaung di bawah sang panji
Sinar surya nan merata
anggotanya bersama

Insyaflah 'kan kewajiban kita
mendidik mengajar praputra
Kita lah pembangun jiwa
pencipta kekuatan negara

Makna Lirik Mars PGRI

Memahami makna lirik Mars PGRI sangat penting karena setiap bait lagu ini sarat pesan moral dan nilai perjuangan.

1. Persatuan Guru untuk Memajukan Bangsa

Bait pertama menegaskan bahwa PGRI adalah wadah persatuan guru. Persatuan inilah yang melahirkan kekuatan untuk membangun negara. Di masa awal kemerdekaan, pesan ini sangat relevan untuk mengajak guru berdiri bersama menjaga keutuhan bangsa.

2. Guru Sebagai Penyuluh dan Pembimbing

Bait kedua dan ketiga menggambarkan peran guru sebagai penerang masyarakat. Guru “membangunkan rakyat dari gelita”—kiasan untuk mengangkat masyarakat dari ketidaktahuan melalui ilmu pengetahuan.

3. Menyadari Kewajiban Profesi

Bagian lirik yang menegaskan “insyaflah ’kan kewajiban kita” mengingatkan bahwa guru memiliki misi mulia: mendidik, mengajar, dan membentuk karakter generasi penerus bangsa.

4. Guru sebagai Pembangun Jiwa Bangsa

Pada bait penutup, lirik menegaskan kembali bahwa guru adalah pembangun jiwa dan pencipta kekuatan negara. Pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi pembentukan karakter yang menjadi fondasi kokoh bangsa.

Nilai Perjuangan Guru dalam Mars PGRI

Lagu ini mengandung nilai:

  • Dedikasi dan komitmen profesi
  • Pengabdian tanpa pamrih untuk masyarakat
  • Semangat membangun bangsa melalui pendidikan
  • Profesionalisme dan persatuan guru

Karena nilai-nilai inilah Mars PGRI dianggap sebagai lagu yang mampu mengokohkan identitas dan etos kerja guru Indonesia.

Baca juga: Hari Guru Nasional: Sejarah, Makna, dan Cara Apresiasi

Kapan Mars PGRI Dinyanyikan?

Beberapa momen penting untuk menyanyikan Mars PGRI antara lain:

  • Upacara Hari Guru Nasional (25 November)
  • Peringatan HUT PGRI
  • Kongres, konferensi kerja, dan rapat organisasi PGRI
  • Lomba paduan suara tingkat sekolah atau daerah
  • Upacara sekolah yang melibatkan guru dan tenaga pendidik

Karena statusnya sebagai lagu organisasi, Mars PGRI biasanya dinyanyikan setelah Hymne PGRI atau Hymne Guru, tergantung acara.

Mars PGRI bukan hanya lagu organisasi, melainkan simbol perjuangan guru Indonesia dalam mencerdaskan bangsa. Dari sejarah penciptaannya hingga makna mendalam dalam setiap bait, lagu ini mengajak guru untuk selalu bersatu, bersemangat, dan sadar akan peran strategis dalam menciptakan generasi penerus yang berkarakter dan berilmu.

Dengan mengetahui sejarah, pencipta, dan makna lirik Mars PGRI, diharapkan para guru dan siswa semakin memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan oleh lagu kebanggaan ini. (GSP)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 16 kali