Pemilih Pemula: Suara Pertama Menentukan Masa Depan
Wamena, Papua Pegunungan - Tahun 2024, jutaan suara baru terdengar untuk pertama kalinya di bilik suara. Mereka merupakan pemilih pemula, generasi yang sebagian besar lahir setelah tahun 2007 yang siap berpartisipasi dalam Pemilu. Mayoritas dari mereka merupakan Gen Z yang dimana mereka sangat akrab dengan teknologi, berpikiran kritis dan vokal di sosial media.
Namun, di balik semangat dan kreativitas yang dimiliki Gen Z, masih banyak yang bertanya “Apakah satu suara yang saya beri benar-benar penting?’
Jawabannya tentu sangatlah penting.
Jumlah Pemilih Pemula Sangat Signifikan
Penyelenggaraan pemilu tahun 2024 menjadi kali pertama dalam sejarah yang dimana didominasi oleh pemilih muda, termasuk Gen Z . Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah pemilih Gen Z (1997-2012) mencapai 46 juta orang yang terdaftar dalam DPT yang berusia kurang dari 25 tahun.
Pada pemilu mendatang, tahun 2029, diperkirakan ada lebih dari 10 juta pemilih pemula. Jumlah ini bukan angka yang kecil. Jika semua suara pemilih muda digunakan maka bisa menjadi penentu arah masa dengan negara lima tahun ke depan.
Bayangkan, jika semua pemilih muda memilih secara kritis berdasarkan visi, misi dan rekam jejak yang dimiliki para calon. Maka, pemilu tidak lagi menjadi rutinitas lima tahunan saja, tetapi menjadi sebuah momentum untuk perubahan.
Melek Politik Bukan berarti Harus Jadi Politisi
Sebagian dari anak muda merasa “politik jelek dan kotor”. Padahal politik merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, seperti pendidikan, harga barang pokok, lapangan pekerjaan, bahkan tiket konser dipengaruhi oleh kebijakan yang lahir dari sebuah proses politik.
Berpartisipasi dalam pemilu menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang dilakukan warga negara. Gen Z yang dikenal memiliki pemikiran yang kritis, peduli pada isu sosial dan keadilan. Dengan ikut memilih, Gen Z tentu saja bisa mendorong lahirnya pemimpin yang memiliki komitmen terhadap perubahan yang mereka harapkan.
Generasi Digital, Akses Informasi Tanpa Batas
Kelebihan dari Gen Z ini adalah akses informasi yang sangat luas. Namun tidak semua informasi yang tersebar di media sosial adalah fakta. Banyak informasi hoaks yang dapat mempengaruhi pilihan pada Gen Z.
Untuk itu KPU Provinsi Papua Pegunungan mendorong pemilih pemula untuk:
- Cek informasi resmi di situs KPU
- Pahami visi dan misi calon, bukan hanya tampang dan gaya bakal calon.
- Diskusi yang sehat, bukan saling menjatuhkan.
Suara Kamu Adalah Kekuatan
Dalam sebuah game , satu kali klik bisa menjadi penentu untuk menang atau kalah. Di dalam demokrasi, satu suara bisa menentukan siapa pemimpin dan bahkan masa depan bangsa.
Generasi Z sudah membuktikan bahwa mereka bisa melakukan mengubahkan tren, menciptakan gerakan sosial bahkan menyuarakan keadilan. Dengan Pemilu yang akan datang, saatnya generasi muda atau pemilih pemula juga bisa menentukan arah bangsa dengan satu tindakan sederhana, memilih.
Jadi, pemilih pemula bukan hanya sekedar angka statistik belaka. Mereka adalah wajah masa depan demokrasi Indonesia. Dengan banyaknya pemilih yang kritis dan melek politik, tentu akan menjadi momentum untuk Indonesia menjadi lebih baik.
Penulis: Inayatusyifa