Artikel

Proses Musyawarah Selalu Mengutamakan Prinsip Kepentingan Bersama

Wamena – Musyawarah bukan hanya bagian dari budaya Indonesia, tetapi juga jiwa dari demokrasi Pancasila. Musyawarah merupakan wujud nyata dari sila ke-4 Pancasila yang menekankan nilai kerakyatan dan kebersamaan dalam mengambil keputusan. Dalam setiap prosesnya, musyawarah selalu mengutamakan kepentingan bersama, keadilan, dan tanggung jawab, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun pemerintahan. Semangat musyawarah inilah yang menjadi dasar dalam membangun kehidupan demokratis yang adil dan berkeadaban.

Pengertian Musyawarah dan Prinsip-Prinsipnya

Musyawarah merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang sejak lama sudah ada. Musyawarah bukan hanya nilai moral dan budaya, tetapi juga memiliki dasar hukum yang kuat dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Nilai musyawarah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang mengikat seluruh warga negara.
Dalam Sila Ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.” Merupakan pondasi utama dalam musyawarah di Indonesia, Selain itu Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi  "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat" merupakan dasar dalam pelaksanaan musyawarah.  Prinsip ini menegaskan bahwa setiap keputusan yang menyangkut kepentingan bersama harus dilakukan dengan cara bermusyawarah untuk mufakat, bukan dengan paksaan atau kekuasaan sepihak.

Dengan demikian musyawarah berarti proses berdiskusi atau berunding bersama untuk mengambil keputusan yang adil dan bijaksana. Tujuan akhir dari sebuah musyawarah adalah mufakat yaitu setiap keputusan bersama yang diterima oleh seluruh pihak.

Dalam pelaksanaannya, musyawarah tidak hanya sekadar menyatukan pendapat, tetapi juga menjadi wadah untuk menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Setiap peserta musyawarah diharapkan untuk mendengarkan satu sama lain dan mempertimbangkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Prinsip yang Selalu Diutamakan dalam Proses Musyawarah

Agar musyawarah berjalan dengan baik, ada beberapa prinsip utama yang harus selalu dijunjung tinggi:

  • Kebersamaan, musyawarah harus dilakukan secara bersama-sama, dengan semangat gotong royong dan rasa saling menghargai. Tidak boleh ada pihak yang merasa paling benar.
  • Keadilan, setiap peserta musyawarah memiliki hak yang sama untuk berbicara dan memberikan pendapat. Keputusan yang dihasilkan harus mencerminkan keadilan bagi semua pihak.
  • Tanggung Jawab, hasil musyawarah tidak hanya disetujui bersama, tetapi juga dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh semua peserta.
  • Kepentingan bersama, prinsip ini adalah inti dari musyawarah. Setiap keputusan harus diarahkan untuk kemaslahatan bersama, bukan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

Baca juga: Demokrasi di Papua, Harmoni antara Musyawarah Adat, Sistem Noken, dan Nilai Kebersamaan

Manfaat Musyawarah untuk Masyarakat dan Bangsa

Musyawarah memiliki banyak manfaat dalam membangun kehidupan yang harmonis dan demokratis, di antaranya:

  • Meningkatkan rasa persatuan dan kebersamaan antarwarga.
  • Mencegah konflik melalui dialog dan kesepahaman.
  • Membentuk karakter demokratis, di mana setiap orang belajar menghargai perbedaan.
  • Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat keluarga, lingkungan, maupun pemerintahan.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, termasuk di lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), semangat musyawarah selalu menjadi dasar dalam mengambil keputusan kolektif, memastikan setiap langkah mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan aspirasi rakyat.

Rapat Rutin KPU Provinsi Papua Pegunungan (Sumber : https://papuapegunungan.kpu.go.id/)

Cara Menjaga Nilai Musyawarah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Nilai musyawarah dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan terkecil seperti lingkungan keluarga hingga dalam berbangsa dan bernegara. Menjaga nilai musyawarah dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting agar dapat menumbuhkan semangat musyawarah dalam diri setiap warga negara.

  • Di rumah, menerapkan musyawarah di rumah merupakan cikal bakal dari tumbuhnya semangat musyawarah dalam diri seseorang, karena rumah merupakan lingkungan pertama tempat seseorang tumbuh, musyawarah dalam keluarga bisa dalam bentuk berdiskusi sebelum mengambil keputusan bersama, misalnya menentukan rencana liburan atau penggunaan keuangan keluarga.
  • Di sekolah, siswa dapat dilatih untuk bermusyawarah dalam memilih ketua kelas, memilih ketua osis atau menentukan kegiatan bersama. Hal ini penting dilakukan, agar setiap siswa terlatih untuk mengemukakan pendapat dan dapat menerima putusan dari setiap musyawarah yang merupakan hasil dari kesepakatan Bersama.
  • Di masyarakat, dalam bermasyarakat musyawarah sangat sering dilakukan oleh setiap warga untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan atau kegiatan sosial.
  • Di pemerintahan, prinsip musyawarah diwujudkan dalam sidang, rapat, dan proses pengambilan kebijakan publik.

Dengan terus menghidupkan semangat musyawarah, kita memperkuat jati diri bangsa yang demokratis, adil, dan menjunjung tinggi persatuan.
Melalui musyawarah, setiap warga negara diajak untuk berpikir bersama, mencari solusi bersama, dan bertanggung jawab bersama demi terwujudnya keadilan sosial dan persatuan bangsa.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 638 kali