Berita Terkini

Mengupas Perjalanan Karier Sekjen KPU RI, Bernad Dermawan Sutrisno: Dedikasi Luar Biasa untuk Demokrasi Indonesia

Dalam perjalanan panjang penyelenggaraan demokrasi di Indonesia, nama Bernad Dermawan Sutrisno menjadi salah satu sosok penting di balik layar yang memastikan tegaknya integritas pemilu. Kiprahnya melintasi tiga lembaga utama penyelenggara demokrasi — Bawaslu, DKPP, dan kini KPU RI — menandai dedikasi yang konsisten terhadap tata kelola kepemiluan yang profesional dan berintegritas.

Sebagai bagian dari generasi birokrat yang tumbuh di era reformasi, Bernad bukan hanya memahami sistem pemilu secara teknis, tetapi juga menempatkan nilai-nilai etika, transparansi, dan keadilan sebagai fondasi utama demokrasi. Dalam setiap peran yang diemban, ia menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu.

Hari ini, 5 Oktober 2025, menjadi momen istimewa bagi Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (Sekjen KPU RI), Drs. Bernad Dermawan Sutrisno, MSi, yang genap berusia 51 tahun. Perjalanan panjangnya sejak masa pendidikan hingga menduduki jabatan strategis di KPU RI merefleksikan dedikasi penuh terhadap demokrasi dan tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Profil dan Latar Belakang

Bernad, sapaan akrabnya, adalah Pria kelahiran Gorontalo, 5 Oktober 1974 ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Masa kecil hingga remaja ia habiskan di Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, tempat ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah. Latar belakang ini turut membentuk karakter kepemimpinan dan komitmen yang ia bawa dalam kiprah profesionalnya.

Pendidikan Tinggi dan Penelitian

Bernad memulai pendidikan formal tingkat tinggi di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN/IPDN), lulus D-3 pada tahun 1995. Ia kemudian melanjutkan ke jenjang S-1 Ilmu Politik di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) yang kini menjadi IPDN (2000), serta melanjutkan pendidikan S-2 Ilmu Politik di Universitas Indonesia (2004).

Selain menempuh pendidikan formal, Bernad juga aktif di dunia penelitian. Sejak era reformasi, ia berkontribusi sebagai peneliti di berbagai lembaga bergengsi, di antaranya:

  • The Habibie Center (1999–2001) 
  • Yayasan API (2000–2002) 
  • Pusat Kajian Etika Politik dan Pemerintahan (PUSKAP) (2003–2006)

Aktualisasi pemikirannya juga ia tuangkan melalui berbagai buku dan opini di media nasional, di antaranya:

  • Buku Panduan Parlemen Indonesia (2000)
  • Buku Konflik Politik di KPU dalam Pemilu 1999 (2002)
  • Buku Membangun Manusia Indonesia (2004)
  • Buku Masa Depan di Timur (2004)
  • Buku Potret Dinamika Kekuatan Politik Indonesia Pasca Reformasi (2004)
  • Opini di Harian Kompas, Sindo, dan Fajar Makassar (1999–2004).

Jejak Karier dan Jabatan

Perjalanan karier Bernad dimulai sebagai pegawai Pemda Kabupaten Pinrang (1995–1998). Setelah menempuh studi lanjut, ia dipercaya menduduki sejumlah posisi penting di pemerintahan, di antaranya di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri, serta lembaga penyelenggara pemilu seperti Bawaslu dan DKPP.

Di Bawaslu, ia pernah menjabat sebagai Kabag Tata Laksana dan Karo Teknis. Sementara di DKPP, ia mengemban amanah sebagai Karo Administrasi hingga menjadi Sekretaris DKPP.

Puncak kariernya tiba saat ia resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal KPU RI pada 6 Januari 2021, berdasarkan Keputusan Presiden No. 201/TPA Tahun 2020. Sebagai Sekjen, ia memimpin jajaran Sekretariat Jenderal KPU yang menjadi unsur pendukung utama dalam pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban KPU di seluruh tingkatan.

Prestasi dan Penghargaan

Dedikasi Bernad mendapatkan apresiasi melalui sejumlah penghargaan, di antaranya:

  • Satyalancana Karya Satya X Tahun (2005)
  • Satyalancana Karya Satya XX Tahun (2015)
  • Penghargaan Peserta Diklatpim Tingkat II (2016)

Dedikasi untuk Demokrasi

Kini, dalam kapasitasnya sebagai Sekjen KPU RI, Bernad Dermawan Sutrisno berperan strategis memastikan jalannya sistem pemilu yang transparan, akuntabel, dan demokratis. Kepemimpinannya menjadi pilar penting dalam mendukung integritas lembaga KPU, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Momentum ulang tahunnya ke-51 ini menjadi pengingat atas perjalanan panjang dedikasi seorang birokrat, peneliti, dan pemikir politik yang konsisten mengabdi untuk demokrasi Indonesia.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Pemilu yang Sarat Makna Demokrasi

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 19 kali