Artikel

Integritas Adalah: Pengertian, Ciri, dan Pentingnya bagi ASN dan Pejabat Publik

Wamena — Di tengah banyaknya kasus pelanggaran etik yang mencuat belakangan ini, istilah integritas kembali menjadi sorotan. Namun, apa sebenarnya makna integritas itu sendiri? Mengapa nilai ini dianggap begitu penting bagi ASN dan pejabat publik? Artikel ini akan mengulas makna integritas secara mendalam—mulai dari pengertiannya menurut para ahli, ciri-ciri orang yang menjunjungnya, hingga mengapa tanpa integritas, kepercayaan publik tak akan pernah tumbuh.

Baca juga: Cara Cek Caleg DPR dan DPD Online di Situs KPU: Panduan Lengkap untuk Sobat Pemilih

Pengertian Integritas Menurut Kamus dan Para Ahli

Secara umum, integritas berarti kejujuran, konsistensi, dan kesatuan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas adalah “mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.”

Sementara itu, menurut Stephen L. Carter, seorang pakar etika dari Yale University  dalam bukunya 'Integrity 1996', integritas adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan nilai moral, bahkan ketika tidak ada yang melihat. Artinya, orang yang berintegritas tidak hanya mematuhi aturan karena diawasi, tetapi karena ia meyakini bahwa kejujuran adalah prinsip hidup yang harus dijaga.

Dalam konteks profesional, integritas juga bermakna kesetiaan terhadap prinsip moral dan etika kerja. Seorang pegawai, pejabat publik, atau penyelenggara negara yang berintegritas tidak akan menyalahgunakan jabatan, menyelewengkan kewenangan, atau mengorbankan kepentingan masyarakat demi keuntungan pribadi.

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Integritas

Integritas bukan hanya soal kejujuran, tetapi juga mencakup tanggung jawab, konsistensi, dan komitmen terhadap nilai-nilai moral. Berikut beberapa ciri orang yang memiliki integritas tinggi:

  1. Jujur dalam tindakan dan ucapan – Tidak berbohong, tidak menutupi kesalahan, dan tidak memanipulasi informasi.
     
  2. Konsisten antara ucapan dan perbuatan – Melakukan apa yang dikatakan, tidak mudah goyah oleh tekanan atau kepentingan pribadi.
     
  3. Disiplin dan bertanggung jawab – Melaksanakan tugas tepat waktu dan dengan penuh tanggung jawab, meskipun tidak diawasi.
     
  4. Menepati janji dan komitmen – Tidak mengingkari kesepakatan atau janji yang telah dibuat.
     
  5. Berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya – Tidak mencari kambing hitam atau menutupi kekeliruan.
     
  6. Menjaga rahasia dan kepercayaan – Dapat dipercaya dalam memegang tanggung jawab dan informasi penting.
     
  7. Mengutamakan kepentingan publik – Dalam konteks pejabat publik, keputusan diambil berdasarkan kepentingan masyarakat, bukan kelompok atau pribadi.

Pentingnya Integritas dalam Pemerintahan dan Kehidupan Sosial

Integritas memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintahan. Pemerintah yang dijalankan oleh orang-orang berintegritas akan menumbuhkan rasa hormat, kredibilitas, dan legitimasi di mata masyarakat.

Dalam dunia birokrasi, integritas menjadi pondasi utama tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Tanpa integritas, segala bentuk regulasi dan pengawasan tidak akan berjalan efektif, karena akar dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) justru muncul dari lemahnya integritas individu.

Selain di pemerintahan, integritas juga penting dalam kehidupan sosial. Masyarakat yang menjunjung tinggi nilai integritas akan lebih damai, saling percaya, dan memiliki budaya saling menghargai. Nilai ini menumbuhkan etika bermasyarakat yang sehat—dimana kejujuran dan tanggung jawab menjadi kebiasaan, bukan kewajiban.

Cara Menumbuhkan dan Menjaga Integritas pada ASN, Pejabat Publik, dan Penyelenggara Negara

Menumbuhkan integritas tidak terjadi secara instan. Diperlukan pembiasaan, keteladanan, dan sistem yang mendukung. Berikut beberapa langkah penting untuk memperkuat integritas di lingkungan pemerintahan:

  1. Menanamkan nilai etika sejak dini
     ASN dan pejabat publik perlu memahami nilai dasar ASN seperti berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif—yang kesemuanya berakar pada integritas pribadi.
     
  2. Keteladanan pimpinan
     Pemimpin yang berintegritas akan menjadi panutan bagi bawahannya. Keteladanan dalam bersikap, berbicara, dan mengambil keputusan lebih berpengaruh daripada sekadar aturan tertulis.
     
  3. Transparansi dan akuntabilitas dalam sistem kerja
     Proses yang terbuka dan dapat diaudit akan memperkecil peluang penyalahgunaan wewenang, sekaligus menumbuhkan tanggung jawab moral.
     
  4. Pengawasan internal dan eksternal yang kuat
     Pengawasan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas lembaga berjalan sesuai aturan dan nilai etika.
     
  5. Pembinaan dan pendidikan berkelanjutan
     Pelatihan etika, budaya kerja, dan nilai-nilai anti-korupsi harus terus dilakukan agar ASN dan pejabat publik memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya integritas.
     
  6. Penerapan reward and punishment secara adil
     Penghargaan bagi yang berintegritas dan sanksi bagi pelanggar etika akan memperkuat budaya integritas di lingkungan kerja.

Manfaat Memiliki Sikap Integritas dalam Dunia Kerja

Dengan memiliki sikap integritas, kamu akan merasakan berbagai manfaat yang dapat menunjang pekerjaan. Berikut ini beberapa manfaat integritas di dunia kerja:

1. Meningkatkan peluang karier dan kemajuan

Ketika seorang karyawan memahami makna integritas, idealnya ia tahu betul bahwa perkataan, perbuatan, sikap, dan keputusan mereka dapat berpengaruh terhadap perusahaan.

Oleh sebab itu, karyawan yang paham makna integritas akan selalu berhati-hati dalam bersikap, serta menyesuaikannya dengan nilai dan norma yang berlaku di tempat kerja.

Sikap selalu berhati-hati dan mau beradaptasi dengan norma di tempat kerja ini dapat mengoptimalkan performa kerjamu, lho. Kamu jadi berusaha untuk bekerja dengan jujur, memberikan yang terbaik, dan meningkatkan potensi serta skill.

Jika terus dilakukan dengan konsisten, kamu akan punya peluang lebih besar untuk memajukan karier. Apalagi, kalau kamu memang sudah memiliki potensi dan kemampuan yang baik.

2. Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif

Integritas diri adalah sikap yang mendorong karyawan untuk memiliki sikap jujur, tulus, dapat dipercaya, serta saling menghormati.

Bayangkan jika seluruh karyawan di tempat kerja memiliki sikap integritas. Kemungkinan besar, akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif, produktif, dan kinerja setiap individu akan optimal.

Lingkungan kerja yang positif tentunya dapat mendukung kolaborasi kerja yang efektif. Pada akhirnya, kamu dan karyawan lain bisa lebih nyaman dalam bertukar ide dan pendapat.

3. Membangun reputasi perusahaan yang baik

Manfaat integritas juga dapat terasa dari meningkatnya reputasi perusahaan. Bagaimana pun juga, karyawan merupakan perwakilan dari perusahaan.

Ketika karyawan menerapkan integritas kerja yang baik, image atau ctira perusahaan pun akan ikut terangkat. Terlebih, integritas tinggi adalah sikap yang mendukung lingkungan kerja positif. Hal itu tentunya bisa membantu meningkatkan reputasi perusahaan.

Baca juga: Tindak Pidana Pemilu: Pengertian, Contoh, dan Sanksi Lengkap

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 10 kali