Opini

Langkah Berani Jokowi ke Nduga: Wujud Komitmen Bangun dari Pinggiran

Wamena — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai pemimpin yang gemar turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat. Salah satu momen paling bersejarah dalam masa kepemimpinannya adalah ketika ia mengunjungi Kabupaten Nduga, Papua. Kunjungan tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam membangun wilayah paling timur Indonesia. Dengan semangat membangun dari pinggiran, Jokowi menembus medan berat demi memastikan pembangunan benar-benar dirasakan oleh masyarakat Papua, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil seperti Nduga.

Perjalanan yang Tidak Mudah Menuju Nduga

Kabupaten Nduga merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua Pegunungan dengan medan geografis yang sangat sulit dijangkau. Jalur darat menuju Nduga dikenal ekstrem dan membutuhkan waktu tempuh panjang, melewati pegunungan tinggi dan lembah-lembah curam. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi bersama rombongan menggunakan pesawat perintis dan helikopter untuk mencapai lokasi.

Kunjungan Presiden ke Nduga menunjukkan keberanian sekaligus kesungguhan seorang kepala negara untuk hadir di tengah masyarakat yang selama ini merasa terisolasi. Jokowi menjadi presiden pertama Republik Indonesia yang secara langsung menginjakkan kaki di Nduga, sebuah simbol kehadiran negara di wilayah yang selama ini dikenal rawan konflik dan jauh dari pusat pemerintahan.

Baca juga: Bukti Nyata Kepemimpinan Jokowi Saat Menjadi Wali Kota Solo yang Menginspirasi Indonesia

Mendengar Aspirasi dan Menyapa Masyarakat Secara Langsung

Sesampainya di Nduga, Jokowi disambut hangat oleh masyarakat dan tokoh adat setempat. Ia berbincang langsung dengan warga, mendengar aspirasi mereka terkait kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur jalan. Dalam kesempatan itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen kuat untuk membangun Papua secara menyeluruh, tanpa membeda-bedakan daerah berdasarkan letak geografis atau kondisi keamanan.

“Saya datang ke Nduga karena ingin memastikan sendiri bahwa pembangunan harus sampai ke sini. Tidak boleh ada satu pun warga Indonesia yang tertinggal,” ujar Jokowi dalam sambutannya di hadapan masyarakat.

Sikapnya yang merakyat dan kebiasaannya berdialog langsung membuat warga merasa diperhatikan. Banyak masyarakat mengaku baru kali ini seorang presiden datang menemui mereka secara langsung, bukan hanya melalui perwakilan atau pejabat daerah. Kehadiran Jokowi membawa harapan baru bagi warga Nduga agar pembangunan dan perhatian pemerintah semakin merata di seluruh pelosok Papua.

Dorongan Pembangunan Infrastruktur di Tanah Papua

Dalam kunjungannya ke Nduga, Jokowi meninjau beberapa proyek pembangunan yang menjadi bagian dari program prioritas pemerintah pusat di Papua. Salah satu fokus utama adalah peningkatan konektivitas wilayah melalui pembangunan jalan Trans Papua. Proyek ini bertujuan membuka akses antar kabupaten, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pendidikan.

Selain infrastruktur jalan, Jokowi juga mendorong pembangunan bandara kecil dan fasilitas publik seperti puskesmas, sekolah, serta sarana air bersih. Ia menekankan bahwa pembangunan di Papua tidak hanya soal fisik, tetapi juga harus menyentuh aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Presiden menginginkan agar masyarakat Papua bisa mandiri dan berdaya saing, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal mereka.

Data dan Bukti Resmi Kunjungan Jokowi ke Nduga yaitu pada tanggal 26 Desember 2019. Lokasi utama di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Agenda utama yaitu meninjau pembangunan infrastruktur Trans Papua dan memastikan keberlanjutan proyek Jalan Wamena–Mumugu.

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek Trans Papua yang dikunjungi Jokowi di Nduga termasuk, Panjang ruas jalan: ± 286 km (Wamena – Kenyam – Mumugu). Dan dibuka bertahap sejak 2015 dan terus dilanjutkan hingga pasca-2020. Tujuan utamanya mempercepat konektivitas antarwilayah di Papua Pegunungan, termasuk Nduga, yang sebelumnya hanya bisa diakses lewat udara.

Program pembangunan tersebut sejalan dengan visi besar Jokowi untuk memperkecil kesenjangan antarwilayah di Indonesia. Melalui kunjungan ke Nduga, ia ingin menunjukkan bahwa negara hadir untuk semua, termasuk daerah yang selama ini berada di garis depan pembangunan nasional.

Dukungan Keamanan dan Pendekatan Kemanusiaan

Wilayah Nduga dikenal memiliki tantangan keamanan yang cukup kompleks. Namun, Jokowi tetap memutuskan datang langsung dengan pendekatan damai dan penuh rasa hormat kepada masyarakat lokal. Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan bahwa pembangunan Papua harus dilakukan dengan mengedepankan dialog, bukan kekerasan.

Ia mengajak seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat dan gereja, untuk bersama-sama menjaga perdamaian. Pemerintah pusat, kata Jokowi, akan terus berupaya mengutamakan pendekatan kesejahteraan, bukan semata pendekatan militer. Sikap ini mencerminkan gaya kepemimpinan Jokowi yang humanis dan terbuka terhadap solusi kemanusiaan dalam menangani permasalahan di Papua.

Respons dan Harapan Masyarakat Nduga

Kunjungan Presiden Jokowi meninggalkan kesan mendalam bagi warga Nduga. Banyak masyarakat mengungkapkan rasa haru dan bangga karena untuk pertama kalinya seorang kepala negara hadir di tanah mereka. Tokoh adat setempat mengapresiasi langkah Presiden yang tidak hanya datang memberi janji, tetapi juga melihat langsung kondisi di lapangan.

Mereka berharap agar kunjungan ini menjadi titik awal bagi percepatan pembangunan di berbagai sektor. Masyarakat Nduga juga meminta agar perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan terus ditingkatkan, karena dua hal tersebut masih menjadi tantangan utama di wilayah pegunungan Papua.

Baca juga: Jokowi dan Jembatan Merah Jayapura: Bukti Nyata Pemerataan Pembangunan di Papua

Warisan Kepemimpinan Jokowi di Tanah Papua

Kunjungan ke Nduga menjadi bagian dari rangkaian panjang perjalanan Jokowi dalam membangun Papua. Sejak awal masa jabatannya, Jokowi telah melakukan lebih dari belasan kunjungan ke berbagai wilayah di Papua, mulai dari Jayapura, Wamena, hingga Merauke. Konsistensinya meninjau langsung pembangunan menjadi ciri khas kepemimpinan yang dekat dengan rakyat dan berorientasi pada hasil nyata.

Kehadirannya di Nduga bukan hanya simbol politik, melainkan manifestasi nyata dari semangat Indonesia Sentris. Jokowi ingin memastikan bahwa kemajuan Indonesia bukan hanya terjadi di kota-kota besar di Jawa, tetapi juga di wilayah yang jauh seperti Nduga.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Nduga bukan sekadar perjalanan kerja biasa, melainkan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap daerah-daerah tertinggal di Papua. Di tengah tantangan keamanan dan sulitnya akses transportasi, Jokowi hadir langsung untuk memastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan. Sikap ini menunjukkan karakter kepemimpinan yang dekat dengan rakyat dan berani mengambil risiko demi pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di tanah Papua yang selama ini sering terpinggirkan.

Penulis : Indra Hariadi

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 173 kali