Identitas Nasional: Pengertian, Unsur, dan Contohnya di Indonesia
Wamena – Di era globalisasi yang serba terbuka ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga jati diri dan karakter bangsa. Arus budaya asing yang datang melalui teknologi dan media sosial sering kali memengaruhi cara berpikir, bertutur, bahkan bertindak masyarakat. Dalam situasi inilah, identitas nasional memegang peranan penting sebagai perekat bangsa dan penanda keunikan Indonesia di tengah dunia yang terus berubah.
Apa Itu Identitas Nasional?
Secara sederhana, identitas nasional adalah ciri khas dan jati diri suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa lain. Identitas ini mencerminkan nilai, budaya, dan semangat kebangsaan yang tumbuh dari sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia.
Menurut para ahli, identitas nasional adalah manifestasi dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat NKRI. Keempat pilar tersebut menjadi pondasi utama dalam membentuk kepribadian dan karakter bangsa yang berdaulat, adil, dan beradab..
Jenis-Jenis Identitas Nasional
Identitas nasional dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Berikut beberapa jenisnya:
- Simbol Kenegaraan – Seperti Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”, Garuda Pancasila, dan Bahasa Indonesia.
- Nilai dan Ideologi Bangsa – Tercermin dari Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman moral dalam kehidupan berbangsa.
- Budaya dan Tradisi Lokal – Keberagaman budaya, tarian daerah, pakaian adat, dan bahasa daerah yang memperkaya jati diri nasional.
- Sikap dan Karakter Bangsa – Seperti semangat gotong royong, toleransi, musyawarah, dan cinta tanah air.
Identitas-identitas ini saling melengkapi, membentuk mosaik yang memperlihatkan betapa majemuk tetapi tetap satu—sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia tidak muncul begitu saja. Ia terbentuk dari berbagai unsur penting yang saling berhubungan, antara lain:
- Sejarah dan Perjuangan Bangsa – Dari masa penjajahan hingga kemerdekaan, pengalaman kolektif bangsa membentuk rasa nasionalisme yang kuat.
- Kebudayaan Daerah – Keragaman budaya Nusantara menjadi sumber inspirasi dalam memperkaya identitas nasional.
- Agama dan Kepercayaan – Nilai-nilai spiritual dan moral turut menjadi landasan perilaku masyarakat.
- Bahasa Nasional – Bahasa Indonesia berperan penting sebagai alat pemersatu bangsa di tengah perbedaan suku dan daerah.
- Sistem Nilai dan Norma Sosial – Nilai seperti keadilan, musyawarah, serta gotong royong menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat.
Unsur-unsur ini berpadu membentuk karakter khas Indonesia yang ramah, religius, dan menjunjung tinggi persatuan.
Baca juga: Makna Hidup Bersama dalam Budaya Huwula Cerminan Nilai Demokrasi KPU Provinsi Papua Pegunungan
Fungsi dan Tujuan Identitas Nasional
Identitas nasional memiliki fungsi strategis dalam menjaga keberlangsungan bangsa. Beberapa fungsi utamanya antara lain:
- Sebagai Pemersatu Bangsa: Menyatukan berbagai suku, agama, ras, dan golongan dalam satu semangat kebangsaan.
- Sebagai Pembeda dari Bangsa Lain: Menunjukkan keunikan Indonesia di tengah keberagaman global.
- Sebagai Pedoman Hidup Bermasyarakat: Menjadi acuan dalam bersikap, berpikir, dan bertindak berdasarkan nilai Pancasila.
- Sebagai Alat Pertahanan Budaya: Menangkal pengaruh negatif globalisasi dan budaya luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
Tujuan akhirnya adalah membangun masyarakat yang berkarakter, berdaulat, dan bermartabat, sesuai cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Contoh Wujud Identitas Nasional Indonesia
Dalam kehidupan sehari-hari, identitas nasional dapat ditemukan di berbagai aspek, antara lain:
- Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam pendidikan dan komunikasi antarwarga.
- Pelaksanaan upacara bendera setiap Senin di sekolah dan setiap 17 Agustus sebagai simbol nasionalisme.
- Gotong royong dalam kegiatan masyarakat, yang mencerminkan semangat kebersamaan.
- Pelestarian budaya daerah, seperti batik, wayang, dan gamelan yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia.
- Toleransi antarumat beragama, yang memperlihatkan kekuatan bangsa dalam menjaga harmoni di tengah perbedaan.
Semua hal tersebut memperkuat kesadaran bahwa menjadi warga Indonesia berarti menjaga dan menghidupi nilai-nilai luhur bangsanya.
Baca juga: Mumi Jiwika: Warisan Budaya Suku Dani di Lembah Baliem
Menjaga Identitas Nasional di Era Global
Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi yang membawa budaya baru dan gaya hidup instan. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter, literasi budaya, dan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek terus mendorong program penguatan profil Pelajar Pancasila, digitalisasi arsip budaya, dan promosi produk lokal sebagai bagian dari strategi memperkokoh identitas bangsa di era modern.
“Menjadi bangsa yang maju tidak berarti meninggalkan jati diri. Justru dengan identitas yang kuat, Indonesia bisa berdiri sejajar dengan bangsa lain tanpa kehilangan akar budayanya,” tutur Menteri Nadiem Makarim dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025.
Contoh Wujud Identitas Nasional Indonesia
- Festival Lembah Baliem (Papua Pegunungan)
Diselenggarakan secara rutin oleh suku Dani, Lani, dan Yali, festival ini menampilkan atraksi perang suku simbolis, tarian tradisional, dan upacara adat. Kegiatan ini merupakan wujud pelestarian identitas lokal Papua yang memperkaya identitas nasional Indonesia melalui semangat persatuan dan kebudayaan.
- Batik (Jawa, tetapi diakui seluruh Indonesia)
Warisan budaya yang menggambarkan filosofi dan nilai kehidupan masyarakat Nusantara. Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (2009) dan menjadi simbol identitas nasional yang dipakai di berbagai daerah Indonesia.
- Upacara Ngaben (Bali)
Tradisi pembakaran jenazah sebagai simbol penyucian roh leluhur. Upacara ini mencerminkan nilai spiritual dan kemanusiaan, sekaligus memperkaya keragaman budaya Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
- Festival Danau Toba (Sumatra Utara)
Menampilkan kesenian dan adat Batak, festival ini memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa maritim yang kaya budaya dan menjaga warisan leluhur.
- Upacara Kasada di Gunung Bromo (Jawa Timur)
Tradisi suku Tengger yang mempersembahkan hasil bumi ke kawah gunung sebagai tanda syukur. Ritual ini menjadi contoh harmoni antara manusia dan alam dalam tradisi lokal yang memperkuat identitas nasional berbasis kearifan lokal.
- Sekaten (Yogyakarta dan Surakarta)
Tradisi yang menggabungkan unsur budaya dan keagamaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Sekaten menunjukkan akulturasi antara budaya Islam dan tradisi Jawa, ciri khas identitas nasional yang majemuk.
- Tabuik (Sumatra Barat)
Upacara tradisional masyarakat Pariaman untuk memperingati Asyura, yang menggambarkan asimilasi budaya Islam dan Minangkabau. Ini memperlihatkan toleransi dan keberagaman sebagai bagian dari jati diri bangsa.
- Festival Danau Sentani (Papua)
Dimeriahkan oleh tari-tarian di atas perahu, pameran kerajinan, dan kuliner khas Papua. Festival ini menegaskan bahwa identitas nasional Indonesia bersumber dari kekayaan lokal yang unik di setiap daerah.
- Upacara Seren Taun (Jawa Barat)
Tradisi masyarakat Sunda sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen. Ritual ini menanamkan nilai gotong royong dan penghormatan terhadap alam—bagian dari karakter bangsa Indonesia.
- Pawai Ogoh-Ogoh (Bali)
Diadakan menjelang Hari Nyepi, tradisi ini mencerminkan nilai keseimbangan dan pembersihan diri dari sifat buruk. Walau berasal dari Bali, nilai spiritualitasnya mencerminkan semangat religius bangsa Indonesia.