Silas Papare: Pejuang Papua yang Memperjuangkan Integrasi ke Indonesia
Wamena — Nama Silas Papare tercatat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam perjuangan integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam catatan sejarah, perjuangan diplomasi dan politiknya berperan besar membawa Papua kembali ke pangkuan Indonesia.
Di wilayah Papua Pegunungan maupun Papua pada umumnya, sosok Silas Papare masih dikenal sebagai pahlawan nasional yang memadukan keberanian perjuangan, pendidikan politik, dan kecerdasan diplomasi.
Siapa Silas Papare? Profil Singkat dan Latar Belakang
Silas Papare lahir di Serui, Kepulauan Yapen, Papua, pada 18 Desember 1918. Ia berasal dari latar belakang sederhana dan bekerja sebagai pegawai polisi kolonial Belanda sebelum aktif dalam pergerakan nasional.
Beberapa fakta profil:
- Lahir: 18 Desember 1918, Serui – Papua
- Wafat: 7 Maret 1979, Jakarta
- Diangkat sebagai Pahlawan Nasional: 1993 (Keppres No. 071/TK/1993)
Karier awalnya sebagai polisi memberi pengalaman melihat kesenjangan sosial dan penindasan kolonial Belanda di tanah Papua.
Baca juga: Machmud Singgirei Rumagesan: Raja Sekar dari Fakfak yang Memilih Merdeka Bersama Indonesia
Perjuangan Awal Melawan Kolonialisme Belanda di Papua
Pada akhir 1940-an dan awal 1950-an, Belanda masih bertahan di Papua dan menjalankan politik pemisahan dari Indonesia. Silas Papare menolak keras upaya Belanda mempertahankan kekuasaan dan membentuk identitas politik terpisah.
Ia kemudian menjadi aktivis yang mengajak masyarakat Papua memahami bahwa:
- Papua adalah bagian dari wilayah Nusantara,
- Belanda menggunakan strategi pecah belah politik di Papua,
- Kemerdekaan Indonesia harus mencakup seluruh wilayah, termasuk Papua.
Karena aktivitas perlawanan ini, Silas Papare ditangkap dan dipenjara Belanda. Penahanannya tidak menghentikan perjuangannya—justru memperkuat dukungan masyarakat lokal.
Peran Silas Papare dalam Integrasi Papua ke Indonesia
Setelah bebas, Silas Papare mendirikan Gerakan Tjendrawasih, organisasi pro-Indonesia yang memperjuangkan integrasi Papua. Melalui jaringan politik dan diplomasi, ia mengirim banyak tokoh Papua belajar ke kota-kota besar di Indonesia agar semakin dekat dengan ide nasionalisme.
Beberapa peran pentingnya:
- Menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah RI dan tokoh-tokoh Papua
- Mendorong kampanye politik bahwa Papua adalah bagian sah dari Indonesia
- Meng galang dukungan masyarakat, pemuda, dan elit lokal
Karena pengaruh besar gerakannya, pemerintah Indonesia mengangkat Silas Papare sebagai tokoh resmi dalam diplomasi integrasi Papua.
Baca juga: Frans Kaisiepo, Tokoh Papua di Uang Rp10.000 dan Perjuangannya
Keterlibatan dalam Konferensi Malino dan Pergerakan Politik
Tahun 1946, Silas Papare diundang ke Konferensi Malino, sebuah konferensi pembentukan negara federal Indonesia. Di sana ia menegaskan bahwa Papua tidak boleh dipisahkan dari Indonesia.
Konferensi Malino menjadi salah satu tonggak politik besar yang membuka ruang diplomasi untuk integrasi Papua.
Ia juga ikut berperan dalam proses panjang menuju Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969, yang kemudian menetapkan Papua secara resmi menjadi bagian NKRI. Meski proses Pepera menjadi perdebatan sejarah internasional, nama Silas Papare tetap dikenang sebagai tokoh yang memperjuangkan integrasi jauh sebelum 1969.
Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional dan Warisannya bagi Generasi Papua
Atas jasa perjuangannya:
- Silas Papare dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1993
- Sosoknya diabadikan sebagai nama KRI Silas Papare, kapal perang TNI AL
- Namanya terdapat pada berbagai sekolah, monumen, dan jalan di Papua
Warisan perjuangan Silas Papare sangat jelas:
- Menanamkan semangat bahwa orang Papua adalah bagian penting Indonesia
- Mengajarkan perjuangan bukan hanya melalui senjata, tetapi diplomasi dan pendidikan
- Menjadi simbol nasionalisme dan persatuan di tanah Papua—termasuk wilayah Papua Pegunungan
Silas Papare bukan hanya tokoh sejarah, tetapi simbol perjuangan rakyat Papua dalam bingkai Indonesia. Dengan keberanian, diplomasi, dan wawasan politik yang jauh ke depan, ia memastikan Papua tidak berdiri sendiri, tetapi masuk dalam rumah besar NKRI.
Namanya menjadi inspirasi generasi muda Papua Pegunungan dan seluruh Indonesia bahwa perjuangan bisa dilakukan melalui pikiran, strategi, dan kecintaan pada bangsa.
Baca juga: Marthen Indey: Pahlawan Papua yang Memperjuangkan Integrasi ke Indonesia