Berita Terkini

Jenderal Oerip Sumohardjo: Peletak Dasar Profesionalisme TNI dan Teladan Demokrasi Indonesia

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Jenderal Oerip Sumohardjo. Sebagai tokoh perintis militer nasional, Oerip berperan penting dalam membangun fondasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menunjukkan bahwa disiplin militer dapat berjalan seiring dengan semangat demokrasi.

Pembentukan TKR: Awal Lahirnya TNI

Sejarah mencatat bahwa pada 5 Oktober 1945, pemerintah membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Oerip memegang peran vital dalam menyatukan berbagai pasukan rakyat dan laskar daerah ke dalam satu komando. Tugas ini tidak mudah, sebab pasukan rakyat memiliki latar belakang berbeda-beda. Namun dengan kepemimpinan disiplin dan pandangan strategis, Oerip berhasil menanamkan profesionalisme yang menjadi dasar kekuatan TNI hingga saat ini. Warisan ini membuktikan bahwa perjuangan mempertahankan kedaulatan membutuhkan organisasi militer yang solid, sah, dan terikat aturan.

Pemilihan Panglima TKR dan Semangat Demokrasi

Puncak perjalanan Oerip terlihat ketika rapat pemilihan Panglima TKR pada 12 November 1945. Dalam sidang tersebut, Kolonel Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar, sedangkan Oerip tetap menjabat Kepala Staf Umum. Sikap negarawan Oerip yang menerima hasil pemilihan menunjukkan penghormatan terhadap keputusan bersama dan semangat demokrasi. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa kepemimpinan dalam republik tidak ditentukan oleh ambisi pribadi, melainkan melalui mekanisme kolektif yang menghargai suara mayoritas. Dari sinilah kita belajar bahwa demokrasi dan disiplin militer dapat berjalan beriringan demi kepentingan bangsa.

Baca juga: Mengupas Perjalanan Karier Sekjen KPU RI, Bernad Dermawan Sutrisno: Dedikasi Luar Biasa untuk Demokrasi Indonesia

Warisan Kepemimpinan dan Nilai Demokrasi

Jenderal Oerip Sumohardjo wafat pada 17 November 1948, dan dianugerahi gelar Jenderal TNI Anumerta atas jasa-jasanya. Ia dikenang sebagai “Bapak Staf Umum TNI” sekaligus teladan dalam menjaga profesionalisme, integritas, dan loyalitas kepada negara. Warisan kepemimpinannya bukan hanya untuk TNI, tetapi juga untuk sistem demokrasi Indonesia. Sebagaimana TNI menjaga kedaulatan, demokrasi memastikan bahwa kedaulatan tersebut tetap berada di tangan rakyat. Sinergi keduanya menjadi fondasi penting bagi perjalanan Republik Indonesia hingga hari ini. 
(Pram)

Wikipedia - Oerip Soemohardjo
Jurnal UNY - Sejarah TKR dan Awal TNI
RRI - Mengenal Sosok Oerip Soemohardjo
Perpustakaan Nasional RI - Arsip Sejarah TNI

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 136 kali