Artikel

Pilgub Pertama Papua Pegunungan: John Tabo-Ones Pahabol Menang

Wamena - Pemilihan Umum Gubernur Papua Pegunungan 2024 (Pilgub Papua Pegunungan 2024) bukan sekadar ajang pemilihan kepala daerah. Lebih dari itu, momen ini menjadi titik awal bagi masyarakat Papua Pegunungan untuk pertama kalinya memilih gubernur mereka sendiri, ini merupakan langkah penting dalam perjalanan demokrasi di salah satu provinsi termuda Indonesia.

Tugas Pertama bagi KPU Provinsi Papua Pegunungan

Pilgub Papua Pegunungan 2024 menjadi pengalaman berharga sekaligus tugas pertama bagi KPU Provinsi Papua Pegunungan. Di tengah kondisi geografis yang penuh tantangan — dari wilayah yang sulit dijangkau hingga keterbatasan infrastruktur — seluruh jajaran penyelenggara pemilu harus bekerja keras agar setiap tahapan berjalan sesuai rencana. Meski dihadapkan pada berbagai hambatan, semangat untuk menyukseskan pesta demokrasi tidak pernah surut.

Ketua KPU Provinsi Papua Pegunungan, Daniel Jingga, menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Pilgub ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. “Kami bersyukur seluruh proses dapat berjalan lancar, aman, dan damai. Ini berkat kerja keras jajaran penyelenggara di semua tingkatan serta dukungan masyarakat, aparat keamanan, partai politik dan pemerintah daerah yang terus menjaga semangat demokrasi di Papua Pegunungan,” ujarnya.

Baca juga: KPU Papua Pegunungan Ajak Pahami Sejarah Partai Politik Peserta Pemilu

Peserta Pilgub Papua Pegunungan 2024

Pilgub Papua Pegunungan 2024 diikuti oleh dua pasangan calon yang sudah dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU Provinsi Papua Pegunungan. Penetapan pasangan calon dilakukan melalui Keputusan KPU Provinsi Papua Pegunungan Nomor 33 Tahun 2024, yang diumumkan secara resmi pada 22 September 2024 di Wamena.

Dua pasangan calon tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pasangan Nomor Urut 1

John Tabo – Ones Pahabol
Partai Pengusul: Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Partai Gelora), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Buruh.
Mereka membawa visi: Provinsi Papua Pegunungan BERSINAR (Berdaya Saing, Religius, Sinergis, Inovatif, Nyaman, Aman, dan Raharja)” yang bertumpu pada tiga tungku (Adat, Agama, Pemerintah) dalam upaya mengatasi ketertinggalan, keterisolasian, dan keterbelakangan (3K).

 

  1. Pasangan Nomor Urut 2

Befa Yigibalom – Natan Pahabol
Partai Pengusul: Partai NasDem, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Indonesia (Perindo),Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Visi yang diusung: “Meletakkan Kerangka Dasar bagi Pelaksanaan Pemerintahan, Pembangunan untuk Menjadikan Masyarakat Papua Pegunungan yang Mandiri, Cerdas, Sehat.”

Hasil Pilgub Papua Pegunungan 2024

Setelah melalui seluruh tahapan — mulai dari pendaftaran, kampanye, pemungutan, hingga rekapitulasi suara — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan secara resmi menetapkan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan tahun 2024. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan KPU Provinsi Papua Pegunungan Nomor 75 Tahun 2024, yang ditetapkan di Wamena pada 15 Desember 2024.

Berdasarkan hasil tersebut, pasangan John Tabo – Ones Pahabol ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Papua Pegunungan 2024 dengan total perolehan 720.925 suara (56,09%), mengungguli pasangan Befa Yigibalom – Natan Pahabol yang meraih 564.280 suara (43,91%). Total suara yang masuk pada Pilgub Papua Pegunungan 2024 tercatat sebanyak 1.292.152 suara, terdiri dari 1.285.205 suara sah dan 6.947 suara tidak sah.

Berikut rincian perolehan suara di masing-masing kabupaten:

  • Kabupaten Jayawijaya
    John Tabo – Ones Pahabol: 122.234 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 103.875 suara
    Suara sah: 226.109 suara
    Suara tidak sah: 1 suara
    Total suara: 226.110 suara
  • Kabupaten Pegunungan Bintang
    John Tabo – Ones Pahabol: 43.968 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 53.316 suara
    Suara sah: 97.284 suara
    Suara tidak sah: 27 suara
    Total suara: 97.311 suara
  • Kabupaten Yahukimo
    John Tabo – Ones Pahabol: 156.906 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 169.304 suara
    Suara sah: 326.210 suara
    Suara tidak sah: 1 suara
    Total suara: 326.211 suara
  • Kabupaten Tolikara
    John Tabo – Ones Pahabol: 217.160 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 8.660 suara
    Suara sah: 225.820 suara
    Suara tidak sah: 6.916 suara
    Total suara: 232.736 suara
  • Kabupaten Mamberamo Tengah
    John Tabo – Ones Pahabol: 19.651 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 18.316 suara
    Suara sah: 37.967 suara
    Suara tidak sah: 0 suara
    Total suara: 37.967 suara
  • Kabupaten Yalimo
    John Tabo – Ones Pahabol: 37.693 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 51.118 suara
    Suara sah: 88.811 suara
    Suara tidak sah: 2 suara
    Total suara: 88.813 suara
  • Kabupaten Lanny Jaya
    John Tabo – Ones Pahabol: 69.082 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 115.940 suara
    Suara sah: 185.022 suara
    Suara tidak sah: 0 suara
    Total suara: 185.022 suara
  • Kabupaten Nduga
    John Tabo – Ones Pahabol: 54.231 suara
    Befa Yigibalom – Natan Pahabol: 43.751 suara
    Suara sah: 97.982 suara
    Suara tidak sah: 0 suara
    Total suara: 97.982 suara

Dari hasil tersebut, pasangan John Tabo – Ones Pahabol unggul di lima kabupaten, yaitu Jayawijaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Nduga, dan Yahukimo, sementara pasangan Befa Yigibalom – Natan Pahabol unggul di Pegunungan Bintang, Yalimo, dan Lanny Jaya.

Baca juga: Kilas Balik Pemilu 2019: Fakta, Keunikan, dan Momen Bersejarah Pesta Demokrasi Indonesia

Demokrasi Tumbuh dari Komitmen Bersama

Kesuksesan Pilgub Papua Pegunungan 2024 memberi pelajaran berharga bahwa kekuatan demokrasi tidak hanya ditentukan oleh sistem, tapi juga oleh semangat dan kerja sama semua pihak yang terlibat. Di tengah medan berat dan keterbatasan sarana, komitmen untuk menjaga suara rakyat tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Pengalaman ini menjadi modal penting bagi KPU Provinsi Papua Pegunungan untuk terus memperkuat kualitas penyelenggaraan pemilu, sekaligus memperluas kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi di daerah ini.

Baca jugaJejak Demokrasi Papua: Dari Pepera 1969 ke Pemilu 1971

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 1,242 kali