Artikel

Demokrasi Langsung dan Tidak Langsung: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Wamena - Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Konsep ini sering disebut sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”

Dalam praktiknya, demokrasi memiliki berbagai bentuk, dan dua di antaranya yang paling umum dikenal adalah demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung.

Meski sama-sama berlandaskan pada kedaulatan rakyat, kedua jenis demokrasi ini memiliki perbedaan dalam cara rakyat berpartisipasi dalam pemerintahan. Sebelum membahas perbedaannya, mari pahami terlebih dahulu makna demokrasi secara umum.

Apa Itu Demokrasi?

Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu demos yang berarti “rakyat” dan kratos atau cratein yang berarti “pemerintahan” atau “kekuasaan.”

Dengan demikian, demokrasi dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat.

Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” Definisi ini menegaskan bahwa kekuasaan dalam negara demokratis bukan berada di tangan segelintir elit, melainkan di tangan seluruh warga negara.

Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih maupun dipilih. Setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat, memberikan suara dalam pemilihan umum, serta berpartisipasi dalam proses politik sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: 8 Jenis Demokrasi dan Penjelasannya yang Perlu Diketahui Masyarakat

Jenis Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

Berdasarkan cara rakyat menyalurkan kehendaknya dalam pemerintahan, demokrasi dibagi menjadi dua jenis utama: demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung.

Keduanya sama-sama berorientasi pada kepentingan rakyat, tetapi berbeda dalam hal pelaksanaan dan mekanisme keterlibatan warga negara.

1. Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung adalah sistem di mana rakyat berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan publik.

Tidak ada perantara atau wakil; rakyat sendiri yang menentukan arah kebijakan negara.

Model ini pertama kali diterapkan di Yunani Kuno, khususnya di kota Athena dan Sparta. Pada masa itu, sistem ini dapat berjalan karena jumlah penduduk relatif sedikit dan wilayah negara masih sempit.

Masyarakat dapat berkumpul langsung di forum publik untuk berdiskusi dan memutuskan masalah-masalah penting negara.

Contoh penerapan demokrasi langsung di masa kini dapat ditemukan dalam beberapa negara yang memungkinkan referendum — yaitu pemungutan suara langsung oleh rakyat untuk menentukan suatu keputusan politik penting, seperti perubahan konstitusi atau kebijakan nasional.

Ciri-ciri Demokrasi Langsung:

  • Rakyat berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan.
  • Tidak ada perwakilan atau wakil rakyat.
  • Cocok untuk wilayah dengan populasi kecil dan masalah pemerintahan yang sederhana.
  • Mengutamakan partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan kebijakan negara.

2. Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah sistem yang memungkinkan rakyat menjalankan kedaulatan melalui wakil-wakil yang dipilih dalam pemilihan umum (pemilu).

Dalam model ini, rakyat memberikan mandat kepada wakilnya di lembaga legislatif untuk membuat keputusan dan kebijakan atas nama mereka.

Sistem ini paling banyak digunakan di dunia modern, termasuk di Indonesia. Hal ini karena jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas membuat partisipasi langsung seluruh rakyat menjadi tidak praktis.

Dalam konteks Indonesia, rakyat memilih wakil mereka melalui pemilu untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD. Para wakil inilah yang kemudian mewakili aspirasi masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan publik.

Ciri-ciri Demokrasi Tidak Langsung:

  • Keputusan politik diambil oleh wakil rakyat.
  • Rakyat berpartisipasi melalui pemilihan umum.
  • Cocok untuk negara dengan jumlah penduduk besar.
  • Dijalankan melalui lembaga perwakilan seperti DPR, DPD, dan DPRD.

Baca juga: Konsep Demokrasi: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Unsur Pendukungnya untuk Masyarakat Umum

Tabel Perbedaan Demokrasi Langsung dan Tidak Langsung

Aspek Demokrasi Langsung Demokrasi Tidak Langsung
Keterlibatan Rakyat Rakyat berpartisipasi langsung dalam keputusan Rakyat diwakili oleh wakil yang dipilih melalui pemilu
Pelaksanaan Melalui forum rakyat atau referendum Melalui lembaga legislatif seperti DPR atau DPRD
Cakupan Wilayah Cocok untuk wilayah kecil Cocok untuk negara dengan wilayah luas dan penduduk banyak
Efisiensi Kurang efisien jika populasi besar Lebih efisien dan terorganisir
Contoh Negara Swiss, Islandia Indonesia, Amerika Serikat, India

Baik demokrasi langsung maupun tidak langsung sama-sama menempatkan rakyat sebagai pusat kekuasaan.

Perbedaannya hanya terletak pada bagaimana rakyat menyalurkan suaranya—langsung atau melalui perwakilan.

Di era modern seperti sekarang, demokrasi tidak langsung menjadi pilihan paling realistis, terutama untuk negara besar seperti Indonesia.

Namun, prinsip utama demokrasi tetap sama: kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. (GSP)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 33 kali