Makna dan Filosofi Logo Provinsi Papua Pegunungan: Simbol Identitas dan Semangat Demokrasi
Wamena - Logo resmi Provinsi Papua Pegunungan bukan sekadar lambang pemerintahan baru, melainkan simbol jati diri masyarakat pegunungan yang menjunjung nilai persatuan, kedaulatan rakyat, dan keadilan sosial. Di balik desainnya, tersimpan makna mendalam tentang semangat demokrasi dan perjuangan daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Filosofi di Balik Setiap Unsur Logo
Logo Provinsi Papua Pegunungan berbentuk perisai bersudut lima, melambangkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman moral dalam penyelenggaraan pemerintahan. Di dalam perisai tersebut tergambar gunung, lembah, dan sungai yang merepresentasikan kekayaan alam serta keharmonisan hidup masyarakat di wilayah pegunungan tengah Papua.
Desain sarat makna ini merupakan hasil karya Charles Tetjuari, putra daerah yang berhasil menuangkan semangat dan jati diri masyarakat Papua Pegunungan ke dalam simbol visual yang penuh filosofi. Karya tersebut terpilih sebagai pemenang sayembara desain logo, yang hasilnya secara resmi diumumkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan pada 5 Mei 2023 di Wamena. Api obor melambangkan semangat juang, harapan, dan pendidikan — menggambarkan tekad untuk terus maju dalam pembangunan dan ilmu pengetahuan.
Perisai melambangkan perlindungan dan keteguhan dalam menjaga identitas serta budaya.
Sementara itu, ornamen khas Papua dan warna-warna simbolik—merah, hijau, biru, dan kuning—menggambarkan keberanian, kesuburan, kedamaian, serta kemakmuran sebagai wujud persatuan dalam keberagaman masyarakat Papua Pegunungan.
Baca juga: Provinsi Papua Pegunungan: Profil, Kabupaten, Batas Wilayah, dan Keanekaragaman Alam-Budayanya
Identitas Daerah dalam Bingkai Hukum dan Demokrasi
Penetapan logo ini berlandaskan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2022 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru di Tanah Papua. Melalui regulasi tersebut, Papua Pegunungan resmi memiliki identitas pemerintahan sendiri, termasuk simbol daerah yang menjadi tanda kedaulatan administratif dan budaya.
Dalam konteks demokrasi, logo ini menegaskan prinsip bahwa otonomi daerah bukan sekadar pembagian wilayah, melainkan perwujudan kedaulatan rakyat. Seperti halnya KPU di tingkat provinsi, semangat demokrasi di Papua Pegunungan tumbuh dari akar budaya lokal — partisipatif, bermusyawarah, dan menjunjung nilai kebersamaan.
Inspirasi untuk Masyarakat Papua Pegunungan dan Indonesia
Logo Papua Pegunungan mengajarkan bahwa lambang bukan hanya hiasan visual, melainkan manifestasi jiwa rakyatnya. Dari gunung hingga lembah, dari kampung hingga kota, masyarakat Papua Pegunungan memiliki tanggung jawab bersama menjaga nilai persatuan dan demokrasi.
KPU Provinsi Papua Pegunungan pun mengambil peran penting dalam menjaga semangat itu — memastikan bahwa setiap warga memiliki hak suara yang setara, sebagaimana filosofi logo yang menempatkan rakyat sebagai pusat kekuatan pembangunan.
Melalui pemahaman makna simbol daerah, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa demokrasi tumbuh indah dari keberagaman, dan setiap provinsi memiliki cerita perjuangannya sendiri di bawah kibaran merah putih.