Berita Terkini

KPU Jayawijaya sahkan 230.387 pemilih dalam PDPB 2025

Wamena, 02 Oktober 2025 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayawijaya resmi menetapkan hasil Rekapitulasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025. Rapat pleno terbuka yang digelar di Kantor KPU Jayawijaya, Wamena, dimulai pukul 11.19 WIT dan menghasilkan total 230.387 pemilih. Hasil Rekapitulasi PDPB Triwulan III Jayawijaya Berdasarkan Berita Acara Nomor: 76/PL.02.1-BA/9501/2025, KPU Kabupaten Jayawijaya mencatat rincian data pemilih sebagai berikut: Jumlah Kecamatan: 40 Jumlah Desa/Kelurahan: 332 Pemilih Laki-laki: 118.611 orang Pemilih Perempuan: 111.776 orang Total Pemilih: 230.387 orang Baca juga: PDPB 2025 Pegunungan Bintang Catat 98.336 Pemilih! Pentingnya Data PDPB untuk Pemilu dan Pilkada Data pemilih ini merupakan hasil perbaikan dan pemutakhiran yang dilakukan secara berkelanjutan sepanjang periode Triwulan III (Juli–September 2025). Penetapan ini menjadi bagian dari komitmen KPU Jayawijaya untuk menjaga akurasi dan validitas daftar pemilih. Hasil PDPB Triwulan III akan menjadi dasar penting dalam penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada mendatang di Kabupaten Jayawijaya.

Kalcer dan Gen Z, Bagaimana Istilah Gaul Jadi Bagian dari Identitas

Papua Pegunungan - Dalam beberapa tahun terakhir, kosakata gaul terus bermunculan dan makin beragam, salah satunya yaitu istilah kalcer. Kata ini cukup populer di telinga Generasi Z dan sering mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara langsung maupun di media sosial. Kata kalcer diadaptasi dari kata bahasa Inggris culture yang berarti budaya. Namun, dalam konteks bahasa gaul, kalcer memiliki makna yang lebih spesifik. Istilah ini biasanya dipakai untuk menyebut sekelompok orang dengan gaya penampilan khas yang identik dengan kebiasaan, lingkungan, atau tren tertentu. Misalnya, di Jakarta Selatan atau yang akrab disebut Jaksel, kita sering mendengar istilah “anak kalcer”. Mereka dikenal dengan gaya fesyen serba oversize, memakai sneakers populer seperti Adidas Samba, dan sering terlihat mengendarai motor Vespa Matic. Baca juga: KPU Jayawijaya sahkan 230.387 pemilih dalam PDPB 2025 Kalcer dalam Kehidupan Gen Z Deskripsi tentang siapa yang pantas disebut anak kalcer sebenarnya cukup subjektif. Sebab, istilah ini lahir dari kebiasaan kelompok tertentu, kemudian mendapat validasi dari orang lain hingga akhirnya populer. Anak kalcer sering dianggap punya gaya hidup yang berbeda dari kebanyakan remaja lain. Sama halnya dengan “anak skena”, mereka juga terlihat menonjol lewat fesyen nyentrik serta pilihan tempat nongkrong. Bedanya, anak skena identik dengan komunitas musik indie atau underground, sedangkan kalcer lebih luas cakupannya—bukan hanya musik, tetapi juga gaya hidup sehari-hari. Anak kalcer, misalnya, sering menghabiskan waktu di coffee shop artisan. Aktivitasnya beragam, ada yang mengerjakan tugas kuliah, bekerja dengan laptop, atau sekadar nongkrong sambil menikmati kopi. Bukan hal aneh jika laptop yang mereka gunakan penuh dengan stiker lucu, seakan sudah menjadi identitas visual yang melekat. Ciri-Ciri Anak Kalcer Kalcer bukan sekadar istilah gaul yang viral di media sosial. Di baliknya, ada gaya hidup yang khas dan sering dijadikan ciri pembeda oleh Gen Z. Berikut beberapa karakteristik yang biasanya melekat pada anak kalcer: Fesyen simpel dan estetik Outfit yang dikenakan umumnya didominasi warna hitam atau netral, dipadukan dengan gaya streetwear yang terkesan santai tetapi tetap stylish. Sneakers sebagai identitas Koleksi sepatu jadi salah satu kebanggaan. Beberapa model yang populer di kalangan anak kalcer antara lain Adidas Samba, Nike Dunk Low, hingga New Balance 530. Budaya ngopi di kafe artisan Nongkrong di coffee shop bukan sekadar minum kopi, melainkan bagian dari gaya hidup. Di sana mereka bisa bekerja, membaca buku, hingga membuat konten untuk media sosial. Laptop penuh stiker Hampir menjadi pemandangan khas saat nongkrong. Laptop dengan hiasan stiker warna-warni dianggap memperkuat identitas anak kalcer. Tato minimalis Beberapa anak kalcer memilih mengekspresikan diri lewat tato kecil di tangan atau kaki. Motifnya sederhana, namun dianggap cukup untuk menunjukkan sisi seni dan personalitas mereka. Baca juga: PDPB 2025 Pegunungan Bintang Catat 98.336 Pemilih! Kalcer vs Anak Skena Meski kerap disamakan, sebenarnya ada perbedaan antara anak kalcer dan skena. Keduanya sama-sama menonjolkan gaya fesyen nyentrik seperti kaus hitam bergambar, celana cargo, dan sepatu docmart. Namun, anak skena lebih erat kaitannya dengan dunia musik independen, sedangkan kalcer punya cakupan lebih luas yang meliputi gaya nongkrong, hobi, serta identitas sosial. Kalcer sebagai Identitas Sosial Fenomena kalcer menunjukkan bagaimana bahasa gaul berkembang seiring budaya digital dan tren anak muda. Istilah ini bukan hanya tentang gaya berpakaian, melainkan juga mencerminkan identitas sosial. Dengan menjadi “anak kalcer”, seseorang seolah menegaskan dirinya bagian dari komunitas modern yang estetik, produktif, sekaligus gaul. Bagi Generasi Z, penggunaan istilah kalcer tak sekadar mengikuti tren, melainkan juga cara untuk menunjukkan eksistensi diri. Mereka membangun citra lewat fesyen, hobi nongkrong di kafe, serta kebiasaan yang akhirnya membentuk komunitas tersendiri. Pada akhirnya, kalcer hanyalah satu dari sekian banyak istilah gaul yang terus bermunculan. Namun, ia berhasil menggambarkan dinamika kehidupan anak muda, khususnya Gen Z, yang selalu mencari cara baru untuk mengekspresikan identitas mereka. (GSP)

PDPB 2025 Pegunungan Bintang Catat 98.336 Pemilih!

Jayapura, 03 Oktober 2025 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang resmi menetapkan hasil Rekapitulasi Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025. Berdasarkan rapat pleno terbuka yang digelar di Kantor Perwakilan KPU Kabupaten Pegunungan Bintang, jumlah total pemilih yang tercatat mencapai 98.336 orang. Rapat pleno ini dituangkan dalam Berita Acara Nomor: 16/PL.01.1-BA/9502/2025 pada tanggal 03 Oktober 2025, dengan cakupan wilayah 34 kecamatan dan 277 desa/kelurahan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Baca juga: PDPB 2025 Lanny Jaya: 186.913 Pemilih Didominasi Laki-laki Rincian Data Pemilih Total pemilih yang ditetapkan pada Pleno PDPB Triwulan III adalah 98.336 orang yang tersebar di seluruh wilayah administratif Kabupaten Pegunungan Bintang. Kehadiran dan Pernyataan Pleno tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris KPU Provinsi Papua Pegunungan, Agus Filma serta perwakilan Bawaslu Provinsi Papua Pegunungan. Menurut Agus Filma, penetapan PDPB Triwulan III ini merupakan bagian penting dari upaya KPU Pegunungan Bintang dalam memastikan akurasi dan pemutakhiran data pemilih secara berkelanjutan. Ia menegaskan, data pemilih yang valid akan menjadi basis utama penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada di masa mendatang.

PDPB 2025 Lanny Jaya: 186.913 Pemilih Didominasi Laki-laki

Wamena, 2 Oktober 2025 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lanny Jaya resmi menetapkan hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025. Dalam rapat pleno terbuka yang digelar di Kantor Perwakilan KPU Lanny Jaya, Wamena, jumlah total pemilih yang tercatat mencapai 186.913 orang. Data PDPB ini mencakup seluruh wilayah administratif Kabupaten Lanny Jaya, yang terdiri atas 39 kecamatan dan 355 desa/kelurahan. Baca juga: KPU Tolikara Tetapkan 234.052 Pemilih dalam PDPB Triwulan III 2025  Rincian Data Pemilih PDPB Lanny Jaya 2025 Pemilih Laki-laki: 101.990 orang Pemilih Perempuan: 84.923 orang Total Pemilih: 186.913 orang Dengan jumlah tersebut, pemilih laki-laki lebih dominan dibandingkan pemilih perempuan di Kabupaten Lanny Jaya. Komitmen KPU dalam Memutakhirkan Data Pemilih Rapat pleno PDPB Triwulan III 2025 juga dihadiri oleh Koordinator Divisi Data KPU Provinsi Papua Pegunungan, Naftali Emanuel Paweka. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa PDPB merupakan upaya berkelanjutan KPU untuk menghadirkan daftar pemilih yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan. Data pemilih berkelanjutan ini sangat penting sebagai dasar perencanaan logistik, penyusunan tahapan, serta pelaksanaan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024 di Papua Pegunungan. Dengan data yang valid, KPU Lanny Jaya memastikan setiap warga memiliki hak pilih yang terjamin pada pemilu mendatang. Baca juga: DPB Triwulan III 2025: KPU Yahukimo Tetapkan 326.977 Pemilih

Transparansi layanan informasi publik di KPU Papua Pegunungan

Wamena – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen mewujudkan prinsip keterbukaan informasi publik dengan menyediakan mekanisme layanan yang transparan, cepat, dan akuntabel. Seluruh proses pelayanan ini disusun sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan Komisi Informasi. Mekanisme Permohonan Informasi Publik di KPU Papua Pegunungan Pengajuan Permohonan Pemohon informasi dapat mengajukan permintaan secara tertulis maupun elektronik melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) KPU Papua Pegunungan. Permohonan harus mencantumkan identitas serta jenis informasi yang dibutuhkan. Pencatatan dan Registrasi Setiap permohonan akan dicatat dalam buku registrasi. Pemohon akan menerima tanda bukti resmi sebagai konfirmasi permintaan informasi. Proses Penyediaan Informasi KPU Papua Pegunungan wajib memberikan jawaban paling lambat 10 hari kerja, dan dapat diperpanjang 7 hari kerja dengan pemberitahuan tertulis. Penyampaian Informasi Informasi akan diserahkan sesuai format yang tersedia (salinan cetak maupun digital), dengan memperhatikan aturan mengenai informasi yang dikecualikan. Upaya Keberatan Jika permohonan ditolak atau tidak sesuai harapan, pemohon dapat mengajukan keberatan kepada atasan PPID. Komitmen KPU Papua Pegunungan KPU Papua Pegunungan menegaskan bahwa layanan informasi publik dilaksanakan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, cepat, tepat waktu, dan sederhana. Keterbukaan informasi diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu dan pilkada, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. KPU Papua Pegunungan mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan layanan informasi publik, baik untuk penelitian, pemantauan, maupun edukasi demokrasi.

KPU Tolikara Tetapkan 234.052 Pemilih dalam PDPB Triwulan III 2025

Jayapura – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tolikara resmi menetapkan 234.052 pemilih dalam hasil Rekapitulasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025. Penetapan ini dilakukan melalui Rapat Pleno Terbuka pada Jumat, 3 Oktober 2025, di Ropopang, Abepura, Kota Jayapura. Rapat pleno dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Tolikara dan dihadiri oleh KPU Provinsi Papua Pegunungan, Bawaslu Provinsi Papua Pegunungan, serta Bawaslu Kabupaten Tolikara. Baca juga: DPB Triwulan III 2025: KPU Yahukimo Tetapkan 326.977 Pemilih Rincian Data Pemilih Berdasarkan Berita Acara Nomor: 152/PL.02.1-BA/9504/2025, jumlah pemilih yang ditetapkan adalah: Total pemilih: 234.052 jiwa Jumlah distrik: 46 Jumlah kampung: 545 Jumlah TPS: 677 Basis Data Pemilu Selanjutnya KPU Tolikara menegaskan bahwa data pemilih ini merupakan hasil pemutakhiran berkelanjutan dan akan menjadi basis utama untuk Pemilu dan Pilkada mendatang. Selanjutnya, KPU Kabupaten Tolikara akan melakukan sinkronisasi data dengan KPU RI, Kementerian Dalam Negeri, serta instansi terkait lainnya demi memastikan validitas dan akurasi daftar pemilih.