Kasman Singodimejo: Jembatan Persatuan dari Sumpah Pemuda hingga Dasar Negara
Wamena — Dalam perjalanan panjang menuju kemerdekaan Indonesia, muncul tokoh-tokoh besar yang berjuang bukan hanya dengan senjata, melainkan dengan gagasan dan keikhlasan hati. Salah satunya adalah Kasman Singodimejo, sosok intelektual muslim, pejuang kemerdekaan, dan negarawan yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara nilai agama dan nasionalisme. Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan mengenang wafatnya beliau pada 25 Oktober, warisan pemikirannya kembali relevan bagi generasi muda, termasuk di tanah Papua Pegunungan yang terus meneguhkan semangat persatuan di tengah keberagaman.
Baca juga: Haji Agus Salim: Teladan Intelektual dan Pejuang Demokrasi Bangsa
Jejak Awal dan Semangat Pemuda
Kasman Singodimejo lahir pada 25 Februari 1904 di Purworejo, Jawa Tengah. Ia tumbuh dalam lingkungan religius dan pendidikan yang kuat, hingga akhirnya aktif di pergerakan pemuda Islam dan Muhammadiyah. Sebagai bagian dari generasi muda pada masa pergerakan nasional, Kasman turut menyerap semangat Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Bagi Kasman, persatuan bukan sekadar seruan, tetapi tanggung jawab moral untuk membangun Indonesia tanpa membeda-bedakan suku, agama, atau daerah. Semangat ini pula yang kini hidup di hati para pemuda Papua Pegunungan yang menjunjung nilai kebersamaan dalam keberagaman adat dan budaya.
Dari Aktivis Pemuda ke Negarawan
Setelah proklamasi kemerdekaan, Kasman dipercaya menjadi Ketua pertama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) — cikal bakal lembaga legislatif kita hari ini. Dalam jabatan itu, ia menunjukkan kepemimpinan yang bijak dan terbuka, menampung berbagai aspirasi dari kalangan nasionalis, agamis, dan kelompok daerah. Kasman dikenal rendah hati, pandai berdialog, dan tidak mudah tersulut ego politik. Sikap inilah yang menjadi teladan bagi pemimpin daerah di masa kini — termasuk bagi penyelenggara pemerintahan dan KPU di Papua Pegunungan — bahwa demokrasi yang sehat harus tumbuh dari semangat mendengar dan menghargai perbedaan.
Baca juga: KH. Wahid Hasyim : Ulama, Negarawan, dan Pelopor Semangat Demokrasi Indonesia
Peran Besar dalam Perumusan Dasar Negara
Nama Kasman tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tokoh penting BPUPKI dan PPKI, lembaga yang merumuskan dasar negara Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang menenangkan ketegangan antara kelompok nasionalis dan agamis saat perdebatan mengenai Piagam Jakarta dan rumusan Pancasila. Dengan kebijaksanaan dan keimanan yang dalam, Kasman berperan menjembatani dua pandangan besar itu sehingga tercapai kesepakatan final. Sikapnya menunjukkan bahwa Pancasila bukanlah kompromi politik, melainkan titian kebangsaan yang adil bagi semua, sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.”
Teladan Moral dan Keteguhan Nurani
Kasman tidak hanya dikenal karena intelektualitasnya, tetapi juga keteguhan moralnya. Ia menolak kekuasaan yang menyimpang, dan tetap berpegang pada nilai kejujuran dan tanggung jawab, bahkan ketika itu membuatnya harus berhadapan dengan penguasa. Di tengah dinamika politik masa kini, nilai-nilai yang ia perjuangkan menjadi cermin bagi generasi penerus bangsa, termasuk para pemuda di Papua Pegunungan, untuk meneladani kepemimpinan yang berbasis pada moral, kebersamaan, dan keadilan sosial.
Baca juga: Keteladanan Jenderal Hoegeng: Cermin Kepemimpinan dan Nilai Demokrasi di Indonesia
Warisan Semangat untuk Indonesia yang Berkeadilan
Kasman Singodimejo adalah contoh nyata bagaimana iman dan nasionalisme dapat berjalan seiring. Ia membuktikan bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpecah, melainkan peluang untuk saling melengkapi. Di Papua Pegunungan — tanah yang kaya akan budaya dan nilai-nilai lokal — semangat Kasman mengingatkan bahwa membangun bangsa berarti menguatkan rasa saling menghormati. Seperti ungkapan beliau yang terkenal: “Negara ini berdiri untuk semua, bukan untuk satu golongan.” Pesan itu tetap abadi dan menjadi napas perjuangan bagi setiap anak bangsa yang mencintai Indonesia.
Referensi:
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Sekretariat Kabinet RI. Tokoh Nasional: Kasman Singodimejo dan Kontribusi bagi Pancasila.
- Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia. Dokumen KNIP dan Pembentukan Negara Kesatuan.
- Antara News, 2023. Keteladanan Kasman Singodimejo di Tengah Perbedaan Ideologi Bangsa.