Artikel

Penjelasan dan Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila ke-4 Pancasila

Wamena - Pancasila merupakan dasar dan panduan utama kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu dari lima sila yang menjadi pedomannya adalah sila ke 4, yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”

Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng, yang menggambarkan semangat kebersamaan dan sifat suka berkumpul. Banteng dikenal sebagai hewan sosial yang kuat dalam kelompok, sama seperti manusia yang sejatinya makhluk sosial.

Makna sila ke 4 menekankan pentingnya musyawarah, kebijaksanaan, dan partisipasi rakyat dalam setiap keputusan yang menyangkut kepentingan bersama. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.

 Baca juga: Makna Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Makna dan Nilai yang Terkandung dalam Sila Keempat

Sila ke 4 mengajarkan bahwa setiap keputusan penting dalam kehidupan berbangsa sebaiknya diambil melalui musyawarah dan bukan dengan paksaan.

Dalam sistem demokrasi Indonesia, hal ini tercermin dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), Pilkada, dan pemilihan presiden, di mana rakyat berperan aktif menentukan wakilnya.

Namun, makna “kerakyatan” tidak berhenti pada sekadar banyaknya suara, melainkan juga pada nilai kejujuran, kebijaksanaan, dan tanggung jawab moral dalam menjalankan amanah rakyat.

Sikap yang sesuai dengan Sila ke 4 dalam Pemilu adalah bermusyawarah untuk mencapai mufakat dan menghargai hak serta pendapat orang lain. Hal ini mencakup tidak memaksakan kehendak, mengutamakan akal sehat dan hati nurani yang luhur, serta menerima hasil keputusan bersama, seperti yang tercermin dalam proses demokrasi Pancasila.

Untuk mewujudkannya, sila ke 4 perlu dijalankan sejalan dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai dasar moral agar rakyat dan penyelenggara negara terhindar dari korupsi, kekerasan, dan tindakan anarkis.

Makna Simbol Kepala Banteng

Simbol Kepala Banteng Sila Ke 4

Simbol Kepala Banteng Sila Ke 4. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pancasila_Sila_4_Buffalo%27s_Head.svg

Kepala banteng dipilih sebagai lambang sila ke 4 karena mencerminkan semangat gotong royong dan kekuatan kolektif masyarakat Indonesia. Banteng selalu hidup berkelompok dan saling melindungi — seperti halnya rakyat Indonesia yang senantiasa mengutamakan kerja sama.

Warna merah pada lambangnya juga melambangkan keberanian — sebuah nilai penting dalam musyawarah, di mana setiap orang harus berani menyampaikan pendapat secara terbuka namun tetap menghargai pandangan orang lain.

Nilai-Nilai Utama dalam Sila ke 4

1. Musyawarah

Mengutamakan dialog untuk mencari kesepakatan bersama demi kepentingan umum. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan semua pihak, bukan kepentingan pribadi.

2. Tidak Memaksakan Kehendak

Setiap pendapat perlu disampaikan dengan cara yang santun tanpa tekanan. Musyawarah yang dipaksakan justru menghilangkan esensi demokrasi.

3. Berjiwa Besar dan Lapang Dada

Tidak semua pendapat akan diterima, karena itu diperlukan sikap besar hati untuk menerima hasil keputusan bersama dengan bijaksana.

4. Menerima Pendapat Orang Lain

Terbuka terhadap kritik, masukan, dan ide yang membangun, sebab hal tersebut menunjukkan penghargaan terhadap hak orang lain dalam berdemokrasi.

5. Menjunjung Nilai Demokrasi

Dalam negara demokratis seperti Indonesia, rakyat menjadi sumber utama kekuasaan. Setiap kebijakan harus mencerminkan aspirasi rakyat dan dilaksanakan untuk kepentingan mereka.

Foto Kegiatan Musyawarah KPU Medan

Foto Kegiatan Musyawarah KPU Medan. Sumber: https://www.kpu.go.id/berita/baca/8355/Badan-Pengawas-Pemilu--Bawaslu--Kota-Medan-menolak-gugatan-yang-diajukan-pemohon-atas-Azwir-Abdul-Latif-Khan-sebagai-bakal-pasangan-calon--bapaslon--jalur-perseorangan

Baca juga: Demokrasi Pancasila: Pengertian, Ciri, Aspek, Prinsip, dan Penerapannya di Indonesia

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila ke 4 dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sikap yang Sesuai dengan Sila ke-4 di Lingkungan Keluarga

  • Membahas rencana keluarga, seperti liburan atau pembelian barang penting, melalui diskusi bersama.
  • Orang tua memberi ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapatnya.
  • Menghormati keputusan kepala keluarga selama keputusan itu adil dan disepakati bersama.
  • Tidak memaksakan kehendak pribadi kepada anggota keluarga lain.
  • Melaksanakan hasil keputusan keluarga dengan penuh tanggung jawab.
  • Meminta izin kepada orang tua sebelum pergi sebagai bentuk penghormatan terhadap otoritas keluarga.

Sikap yang Sesuai dengan Sila ke-4 di Lingkungan Masyarakat

  • Berpartisipasi dalam Pemilu, Pilkada, dan Pilpres sebagai bentuk penerapan demokrasi.
  • Aktif menghadiri musyawarah warga, seperti rapat RT atau pertemuan pembangunan lingkungan.
  • Menerima hasil keputusan bersama dengan lapang dada, walau tidak selalu sesuai keinginan pribadi.
  • Melaksanakan hasil musyawarah dengan tanggung jawab.
  • Wakil masyarakat atau pejabat publik wajib mendengarkan aspirasi rakyat dengan terbuka.

Sikap yang Sesuai dengan Sila ke-4 di Sekolah

  • Pemilihan ketua kelas dilakukan melalui musyawarah dan mufakat.
  • Semua siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat.
  • Menghormati hasil pemilihan meskipun calon yang didukung tidak menang.
  • Berdiskusi bersama teman sebelum mengambil keputusan penting.
  • Menyelesaikan perbedaan pendapat melalui musyawarah, bukan dengan emosi.
  • Tidak memaksakan kehendak pribadi kepada teman.
  • Aktif berpartisipasi dalam organisasi sekolah seperti OSIS, yang melatih kemampuan berdemokrasi dan bekerja sama.

Sila keempat Pancasila mengajarkan bahwa kedaulatan sejati berada di tangan rakyat, dan keputusan terbaik lahir dari musyawarah yang dilandasi kebijaksanaan.

Dengan menerapkan nilai-nilai ini di rumah, sekolah, hingga masyarakat, kita turut menjaga semangat demokrasi dan persatuan bangsa Indonesia.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 16 kali